Selandia Baru Bergerak untuk George Floyd, Australia Menyusul

Senin, 01 Juni 2020 – 22:46 WIB
Unjuk rasa di New York memprotes kematian George Floyd. Foto: REUTERS/Shannon Stapleton

jpnn.com, WELLINGTON - Ribuan warga Selandia Baru, melakukan protes damai dan meneriakkan kalimat "Black Lives Matter" dalam solidaritas untuk George Floyd, Senin (1/6).

Aksi unjuk rasa itu merupakan bagian dari sejumlah protes di seluruh dunia, dari London dan Berlin ke Australia dan Belanda, setelah satu video menunjukkan seorang perwira polisi berkulit putih Minneapolis menindihkan lututnya di leher Floyd selama hampir sembilan menit sebelum dia meninggal pada Senin pekan lalu (25/5).

BACA JUGA: Gedung Putih Sebut Kekuatan Asing Manfaatkan Kematian George Floyd, Tiongkok Sewot

Insiden itu memicu kemarahan di Amerika Serikat di tengah kampanye pemilihan presiden, yang terpolarisasi dan baru-baru ini diwarnai pelonggaran pembatasan sosial selama pandemi COVID-19, yang membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan.

Para pengunjuk rasa di Kota Auckland, Selandia Baru, duduk di jalan setelah pawai damai dan mereka mengangkat kepalan tangan sebagai suatu tanda untuk persatuan dan solidaritas.

BACA JUGA: Hamilton Kritik Keras Pembalap F1 yang Diam Atas Kematian George Floyd

Sejumlah unggahan di media sosial menunjukkan demonstran di luar Konsulat Amerika di Auckland memegang poster yang bertuliskan "Justice For George Floyd" (Keadilan Untuk George Floyd) dan "Are We Next?" (Apakah Kami Sasaran Berikutnya?).

Di Ibu Kota Wellington, lebih dari 100 orang berjalan dari gedung parlemen Selandia Baru ke Kedutaan Besar Amerika Serikat, meneriakkan "Black Lives Matter".

BACA JUGA: Unjuk Rasa Atas Kematian George Floyd Meluas ke London dan Berlin

Acara menyalakan lilin juga sedang direncanakan di Wellington pada Senin malam.

Di seberang Laut Tasman di Australia, demonstrasi dijadwalkan pada Selasa malam (2/6).

Dalam satu surat elektronik kepada warga Amerika yang tinggal di Australia, konsulat AS mengatakan kantor-kantornya di kota Sydney akan tutup lebih awal pada Selasa.

"Polisi memperkirakan para pengunjuk rasa akan melawan," kata pernyataan dalam surat elektronik itu tanpa memberikan perincian lebih lanjut. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler