Perdana Menteri Selandia Baru telah meningkatkan perselisihan dengan Australia tentang deportasi kriminil, memeringatkan bahwa kebijakan tersebut memiliki efek "korosif" pada hubungan antara dua negara. Poin utama:⢠Lebih dari 1500 warga Selandia Baru telah dipulangkan setelah melakukan kejahatan
⢠PM Ardern mengatakan banyak orang yang dideportasi pindah ke Australia saat masih kanak-kanak
⢠Scott Morrison mengatakan kebijakan Pemerintah Australia akan tetap berlaku
BACA JUGA: Agar Otak Bayi Optimal, Ibu Hamil Harus Tingkatkan Kadar Yodium
Pemerintah Selandia Baru yang sekarang telah mengeluh tentang kebijakan Australia untuk mendeportasi non-warga negara yang telah melakukan kejahatan.
Lebih dari 1.500 warga Selandia Baru telah dideportasi sejak Pemerintah Australia memperketat pendekatannya.
BACA JUGA: Enam Warga Melbourne Berencana Gulingkan Pemerintah Filipina
Tetapi PM Jacinda Ardern mengatakan banyak dari mereka yang dideportasi telah menghabiskan sebagian besar atau seluruh hidup mereka di Australia, dan tidak memiliki hubungan nyata dengan Selandia Baru.
"Dalam pandangan saya, masalah ini telah menjadi korosif terhadap hubungan kita dari waktu ke waktu," kata Ardern pada konferensi pers bersama dengan Scott Morrison di Auckland.
BACA JUGA: Si Pembunuh Bourke Street James Gargasoulas Dihukum 46 Tahun Penjara
"Saya menjelaskan dengan jelas bahwa Selandia Baru tidak memiliki masalah dengan Australia yang berpandangan suram tentang non warga negara yang baru datang dan melakukan kejahatan, tetapi orang Selandia
Baru juga memiliki pandangan yang sama buruknya tentang deportasi orang yang pindah ke Australia saat kanak-kanak dan tumbuh di sana."Kebijakan tetap berlaku
Banyak warga Selandia Baru yang telah dideportasi dari Tasmania juga melakukan kejahatan, memperdalam frustrasi Pemerintahan di Wellington.
PM Morrison menekankan bahwa kebijakan itu tidak ditargetkan untuk orang Selandia Baru, dan berjanji untuk mengelola kasus-kasus individual "secara sensitif".
Tetapi ia menjelaskan bahwa Pemerintahan Koalisi Australia tidak akan meninggalkan kebijakan deportasinya.
"Kami akan berusaha mengelola masalah ini secara masuk akal, tetapi di bawah Pemerintahan saya, Australia akan selalu menjadi negara yang akan memperlakukan keseriusan integritas sistem imigrasi kami dengan sangat, sangat serius," katanya.
Kedua pemimpin juga menekankan bahwa hubungan Australia-Selandia Baru tetap kuat, meskipun ada perselisihan yang semakin dalam.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Ikuti berita-berita lain di ABC Indonesia.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekitar 200 Warga Indonesia Meninggal Akibat Demam Berdarah 2 Bulan Terakhir