Pemerintah Selandia Baru akhirnya tunduk pada tekanan publik dan menambahkan rancangan bendera baru untuk menambah empat rancangan yang sudah ada sebelumnya untuk menentukan bendera nasional yang baru.
Rancangan kelima yang diberi nama "Red Peak (Puncak Merah) ini mendapatkan sambutan besar, dengan empat rancangan sebelumnya yang ditentukan pemerintah tidak mendapat banyak dukungan.
BACA JUGA: Peter Dutton: Kebijakan Pencari Suaka Australia Tidak Berubah
Sementara Red Peak ini didukung oleh 50 ribu orang yang sudah menandatangani petisi meminta agar rancangan itu dimasukkan sebagai bagian untuk dipilih guna menggantikan bendera yang ada sekarang.
BACA JUGA: Wagub Jawa Barat Deddy Mizwar Shalat Idul Adha di Adelaide
Desain 'Red-Peak' sekarang dimasukkan sebagai pilihan kelima setelah adanya kampanye di sosial media. (facebook: Red Peak NZ Flag)
Pemerintah awalnya bergeming, namun akhirnya takluk setelah adanya kampanye intensif di sosial media.
BACA JUGA: Indonesia Terus Promosikan ASEAN di Australia
"Dalam masalah seperti ini, banyak warga Selandia Baru yang sangat bersemangat dengan pilihan mereka, jadi sekarang kami memberikan opsi baru." kata menteri kabinet Gerry Brownlee kepada parlemen.
Red Peak berisi segi tiga berwarna biru, merah dan hitam dengan warna putih di tengah.
Desainer bendera itu Aaron Dustin mengatakan ini merujuk kepada daerah pegunungan yang dimiliki Selandia Baru dan juga budaya Maori.
Tiga desain bendera lain memasukkan unsur daun fern, simbol nasional yang tidak resmi namun Perdana Menteri John Key ingin agar itu masuk ke dalam bendera.
Perdana Menteri Selandia Baru John Key yang menjadi inisiator bagi adanya bendera baru karena yang sekarang masih bertalian kuat dengan Inggris yang pernah menjadi penguasa Selandia Baru.
Key ingin bendera baru mewakili 'semangat Selandia Baru'.
Warga di sana akan bisa menentukan mana bendera paling favorit dalam referendum yang akan dilakukan antara 20 November sampai 11 Desember.
Desain yang menang akan kemudian dikonteskan dengan bendera yang anda dalam pemungutan suara yang kedua bulan Maret.
Jajak pendapat yang dilakukan minggu ini menunjukkan 69 persen warga masih menginginkan bendera yang sekarang.
AFP
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswa Indonesia Terdakwa Pembuat Akun FB Palsu Akui Tindakannya Aksi Balas Dendam