Seleksi Beasiswa S2 dan S3 Lebih Sederhana, Kemendikbud Perluas Sasaran Penerima

Kamis, 22 April 2021 – 22:27 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim saat peluncuran program Merdeka Belajar Episode 10 secara virtual. Foto tangkapan layar YouTube Kemendikbud RI

jpnn.com, JAKARTA - Kemendibud dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melakukan kolaborasi untuk memperluas ruang lingkup dan sasaran program yang dilakukan LPDP.

“Kolaborasi ini akan meningkatkan program S2 dan S3 yang sudah terlaksana baik," kata Mendikbud Nadiem Makarim dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode 10: Perluasan Program Beasiswa LPDP di Jakarta, Kamis (22/4).

BACA JUGA: Kemendikbud dan LPDP Berkolaborasi Ciptakan SDM Indonesia Unggul Lewat Perluasan Beasiswa

Nadiem berjanji proses seleksi mendapatkan beasiswa S2 dan S3 lebih sederhana.

Selain itu akan ditambahkan lagi program-program Kampus Merdeka untuk mahasiswa, beasiswa pendidikan dan magang untuk dosen, beasiswa guru.

BACA JUGA: Mas Nadiem Dinilai Sangat Kompeten Pimpin Kemendikbud-Ristek

Kemudian beasiswa mahasiswa, guru, dan dosen di program vokasi. Juga beasiswa untuk siswa SMA, serta pelaku budaya.

“Jadi, tidak hanya menambah variasi programnya, kami juga perluas sasarannya ke guru dan tenaga pendidikan, serta pelaku budaya," kata Nadiem.

BACA JUGA: Mas Nadiem: Merdeka Belajar Sudah Jadi Milik Kemendikbud

Mendikbud menyampaikan, kebijakan program beasiswa LPDP yang sudah tersedia selama ini dirancang ulang agar proses seleksinya menjadi lebih sederhana.

Beberapa arah kebijakan baru dalam program-program di tahun 2021 salah satunya adalah bagaimana penerima manfaat beasiswa bisa menjalankan pendidikan bergelar S1, S2, S3 dan program nongelar yang lebih berkualitas berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam kesempatan yang sama juga mendukung program-program yang diluncurkan Kemendikbud dan Kementerian Agama (Kemenag) dalam rangka membangun kualitas SDM Indonesia yang unggul.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani menuturkan bahwa Merdeka Belajar 10 ini merupakan kolaborasi yang sangat baik antara Kemendikbud dengan Kemenkeu sebagai pengelola Badan Layanan Umum (BLU) dana abadi khususnya di bidang pendidikan.

“Efektivitas dari belanja anggaran pendidikan sangat tergantung kualitas dari programnya,” kata Sri Mulyani.

Alokasi dana abadi pendidikan digunakan untuk membiayai beasiswa baik yang sifatnya regular, afirmasi maupun ASN/TNI/Polri.

Menkeu mengatakan bahwa kebijakan dana abadi tumbuh dari pemikiran untuk menciptakan dana yang bermanfaat antargenerasi.

Menkeu berharap Kemendikbud dan Kemenag memikirkan desain dari penggunaan dana ini yang bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dan tidak terburu-buru untuk dihabiskan pada satu tahun anggaran.

“LPDP sudah mengalokasikan dana abadinya sebesar Rp70,1 triliun," tutur Sri Mulyani.

Dari jumlah tersebut, lanjutnya, terdapat dana abadi pendidikan sebesar Rp 61,1 triliun, dana abadi pendidikan penelitian sebesar Rp 4,99 triliun, dana abadi untuk perguruan tinggi sebesar Rp 3 trilliun, dan dana abadi untuk kebudayaan Rp 1 triliun. (esy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Adek
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler