Para ilmuwan menggunakan perekam akustik untuk membuat gambaran akurat tentang berapa banyak paus dan lumba-lumba yang mengunjungi Sungai Derwent di Hobart.
Program Konservasi Laut dari Departemen Industri Primer telah menempatkan perekam akustik multi-saluran yang otonom di mulut sungai untuk menerima panggilan yang dibuat oleh mamalia tersebut.
BACA JUGA: Musik Jadi Terapi Anak Muda yang Mengidap Penyakit Keras
Ahli biologi satwa liar, Kris Carlyon, mengatakan, departemen itu sebelumnya mengandalkan pengamatan publik, tetapi beberapa spesies sulit untuk ditemui.
"Ini adalah spesies yang lebih samar seperti berparuh, dan beberapa lumba-lumba serta paus pilot yang lebih kecil, yang mungkin tak kami dapatkan informasi lengkapnya hanya karena mereka sulit ditemukan," jelasnya.
BACA JUGA: Pelaku Pedofil di Australia Sebut Korbannya Setan Penuh Dosa
Kris Carylon menyiapkan alat perekam akustik yang akan mengumpulkan data di Sungai Derwent selama 6 bulan ke depan. (Foto: Departemen Lingkungan Australia)
Menggunakan program komputer untuk menganalisa suara khas dari masing-masing spesies yang terdeteksi perekam, para ilmuwan berharap untuk membuat gambaran yang akurat tentang jenis dan jumlah ikan paus di sungai tersebut pada musim dingin ini.
BACA JUGA: Situs Geologi Prakambrium Ditemukan di Dasar Danau Tasmania
"Beberapa suara cukup menakjubkan untuk didengar. Kami cukup yakin bahwa jika mereka berada di sana, kami harus bisa mendapatkan mereka," terang Kris.
Ia mengatakan, Sungai Derwent telah menjadi "hotspot binatang laut" dengan spesies baru telah terlihat dalam beberapa tahun terakhir.
"Tahun lalu, kami memiliki catatan pertama kemunculan paus ‘minke’ di sungai, kami juga memiliki dua paus biru berkeliaran untuk beberapa waktu," sebut Kris.
Ia mengutarakan, "Kami juga memiliki penghuni sementara pertama, kami memiliki setidaknya tiga paus bungkuk atau ‘humpback’ remaja yang beredar di mulut sungai selama tiga bulan."
Tak jelas apa yang ada di balik kenaikan tersebut, tetapi hal itu bertepatan dengan melimpahnya udang kecil.
"Dengan meningkatnya populasi paus, mungkin mereka akan memutuskan untuk menggunakan daerah-daerah terlindung secara lebih rutin," kemuka Kris.
Perekam akan diambil pada bulan November, dengan hasil yang akan disusun pada awal tahun depan.
Data dari sana akan menginformasikan strategi pengelolaan konservasi seiring dengan meningkatnya lalu lintas kapal laut dan kembalinya populasi paus.
"Ada potensi untuk meningkatkan interaksi dengan pengiriman dan rekreasi pengguna yang berpotensi menghalangi mereka,"ujar Kris.
BACA ARTIKEL LAINNYA... PM Tony Abbott Tepis Kemungkinan Australia Tampung Pengungsi Rohingya