Menteri Utama negara bagian Victoria, Premier Daniel Andrews memperingatakan seluruh negara bagian Victoria bisa ditutup jika kasus penularan corona tidak turun. Dalam 24 jam terakhir ada 73 kasus COVID-19 baru di Melbourne Premier Andrews mengatakan jika keadaan tidak tertangani lebih banyak kawasan lagi akan ditutup Kewajiban agar warga melakukan tes corona adalah langkah terakhir yang akan dilakukan

 

BACA JUGA: Update Corona 1 Juli: Pertambahan Kasus Positif Covid-19 Cetak Rekor Lagi

36 suburb atau kawasan perumahan dari 10 kawasan 'hotspot' akan kembali ditutup, meski Premier Daniel mengatakan sebagai sebuah keputusan yang sulit.

Mulai pukul 11:59 hari Rabu malam, sekitar 311 ribu warga yang tinggal di 10 kode pos dilarang melakukan kegiatan di luar rumah kecuali melakukan hal yang dianggap penting seperti belanja, olahraga, sekolah atau kerja dan berobat.

BACA JUGA: Update Corona 1 Juli: Pertambahan Pasien Sembuh di Jawa Timur Menggembirakan

Kode pos 'hotspot' corona di Melbourne: 3012: Brooklyn, Kingsville, Maidstone, Tottenham, West Footscray 3021: Albanvale, Kealba, Kings Park, St Albans 3032: Ascot Vale, Highpoint City, Maribyrnong, Travancore 3038: Keilor Downs, Keilor Lodge, Taylors Lakes, Waterardens 3042: Airport West, Keilor Park, Niddrie 3046: Glenroy, Hadfield, Oak Park 3047: Broadmeadows, Dallas, Jacana 3055: Brunswick South, Brunswick West, Moonee Vale, Moreland West 3060: Fawkner 3064: Craigieburn, Donnybrook, Mickelham, Roxburgh Park, Kalkallo

 

Selama 24 terakhir dilaporkan ada 73 kasus COVID-19 baru dan merupakan angka penularan yang lebih dari 10 selama 14 hari berturut-turut.

BACA JUGA: Update Corona 1 Juli: Persentase Kesembuhan Covid-19 di Indonesia Jauh di Bawah Catatan Dunia

Pembatasan yang masuk dalam Kategori 3 tersebut akan berlaku setidaknya sampai 29 Juli.

"Bila kita tidak bisa menguasai keadaan dengan cepat, kita bisa saja menutup seluruh negara bagian," kata Premier Daniel kepada Radio 3AW di Melbourne.

"Ini masih jauh dari selesai. Virus ini sangat mudah menyebar dan pelanggaran aturan sekecil apapun bisa membuat virus ini menyebar di kalangan masyarakat."

Premier Andrews juga mengingatkan kepada warga yang tinggal di kode pos yang tidak ditutup untuk tetap waspada dan memperingatkan kalau mereka sakit untuk tidak keluar rumah.

Dia mengatakan dalam menerapkan pembatasan pergerakan warga, polisi akan dikerahkan di jalan-jalan utama yang menghubungkan kawasan perumahan.

"Polisi akan melakukan pengecekan random bertanya mengapa warga keluar rumah dan apakah mereka punya alasan kuat," katanya.

"Saya berharap kita tidak perlu menerapkan denda, namun kecuali warga patuh, hal tersebut mungkin akan dilakukan.

Premier Andrews mengatakan bila warga tidak mematuhi aturan, dan kasus terus meningkat, maka dia akan menutup seluruh kawasan pemukiman di Melbourne.

Pembatasan aturan yang ketat di 10 kode pos itu akan dicabut jika penularan sudah menurun setiap hari.

"Pesannya jelas sekali bahwa agar pembatasan dilonggarkan, ikuti aturan, gunakan akal sehat, dan jangan berpikiran ini sudah selesai," katanya lagi. Wajib tes adalah langkah terakhir Photo: Professor Kelly mengatakan kewajiban warga untuk melakukan tes akan merupakan alternatif terakhir. (ABC News: Nick Haggarty)

 

Pejabat sementara Chief Medical Officer, atau Kepala Bidang Kesehatan Australia, Paul Kelly mengatakan tindakan yang dilakukan negara bagian Victoria adalah tindakan yang "kuat dan tepat"

Ia pun mendukung peringatan Premier Daniel jika pembatasan lebih ketat mungkin perlu dilakukan.

"Jelas sekali ini bisa diperluas jika diperlukan dan yang juga penting akan diterapkan dengan ketat," katanya.

"Kita tahu ada kasus dan kita tahu ada pengetesan besar-besaran. Kita akan tahu apakah akan berhasil atau tidak." Kabar warga Indonesia di Victoria
Ada banyak warga Indonesia yang tinggal di kawasan 'hostpot' penularan virus corona di Australia.

 

Menurut laporan sekitar 900 warga di Broadmeadows dand Keilor Downs menolak menjalani tes dan timbul pertanyaan apakah tes harus kemudian diwajibkan.

Profesor Kelly mengatakan tes wajib mungkin merupakan usaha terakhir.

"Seluruh pejabat kesehatan di masing-masing negara bagian menurut undang-undang memiliki kuasa untuk membuat tes sebagai kewajiban," katanya.

"Namun itu langkah terakhir. Saya kira penjelasan dan kerjasama adalah langkah pertama." Tiga tahapan pelonggaran di Australia
Pelonggaran aturan pembatasan pergerakan aktivitas di Australia akan dilakukan secara bertahap.

 

"Saya kira 100 ribu orang sudah menyatakan setuju dites, dan mari konsentrasi ke hal yang positif," tambahnya.

Premier Daniel juga meolak untuk membuat tes corona sebagai keharusan.

Menurutnya jika itu dilakukan maka akan membuat polisi dan petugas kesehatan harus pergi ke semua rumah dan ini akan menimbulkan masalah.

"Kami mendesak warga untuk mau dites," katanya.

Profesor Kelly juga mengatakan mengenakan masker di wilayah yang saat ini mengalamai peningkatan penularan virus corona akan membantu.

"Bila warga di kawasan ini tidak bisa menghindari kerumunan orang banyak, masker bisa menjadi bagian dari solusi walaupun bukan satu-satunya solusi," katanya.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihat nih, Warga Praha Gelar Pesta Perpisahan untuk Virus Corona

Berita Terkait