jpnn.com, NUSA DUA - Sub Holding Integrated Marine Logistics, PT Pertamina International Shipping (PIS) meneken perjanjian kerja sama bisnesi dengan perusahaan perkapalan Jepang, Nippon Yusen Kaisha (NYK), Selasa (18/10).
Penandatanganan itu akan menjadikan NYK sebagai mitra strategis (strategic partner) PIS, dengan potensi kolaborasi bisnis untuk angkutan LNG di rute domestik maupun internasional.
Kesepakatan kolaborasi itu ditandatangani oleh Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha (SPPU) PT Pertamina (Persero) A. Salyadi Saputra, Direktur Utama Pertamina Pedeve Indonesia Rahmi Amini, CEO PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi, dan Executive Officer Nippon Yusen Kaisha (NYK) Yuji Nishijima.
Penandatanganan itu juga disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury.
“Kesepakatan ini sesuai dengan aspirasi PIS untuk menjadi Asian Leading Integrated Marine Logistics Company,” ujar Direktur SPPU Pertamina A. Salyadi Saputra.
Dia menambahkan kerja sama dengan perusahaan kelas dunia seperti NYK, tentunya bisa memperluas ekspansi PIS di pasar global, sekaligus mengembangkan kapabilitas PIS untuk menjadi perusahaan integrated marine logistics terbesar di Asia.
Pemilihan NYK sebagai mitra, kata dia, berdasarkan pertimbangan nama besar NYK sebagai TOP 2 Gas Carrier Owner di dunia.
“kelebihan NYK ini sejalan dengan kebutuhan PIS untuk mengembangkan lini bisnis baru yang lebih ramah lingkungan,” ujarnya.
Sejalan dengan kebijakan transisi energi yang ditetapkan oleh pemerintah, PIS menyusun peta jalan bisnis pada 2030 sebanyak 20% pendapatan perusahaan dikontribusikan dari green cargoes.
BACA JUGA: Pertamina Hulu Energi dan PPI Teken Perjanjian Karbon Kredit, Komitmen Terapkan ESG
Dengan kerja sama itu, diharapkan bisa memberi manfaat positif bagi bisnis PIS terutama dalam angkutan LNG untuk mendukung road map PIS menuju green integrated marine logistics company.
Pihak NYK menyambut baik kerja sama dengan PIS, yang diharapkan bisa mencakup banyak sektor bisnis terkait energi.
Mulai dari kapal VLCC (Very Large Crude Carrier), VLGC (Very Large Gas Carrier), bisnis lepas pantai atau offshore seperti Floating Storage Regasification Unit (FSRU), energi dan bahan bakar baru dan terbarukan, bahkan hingga pemanfaatan teknologi untuk mengurangi emisi CO2 dan penerapan CCS/CCUS.
Diketahui, NYK sendiri merupakan perusahaan perkapalan terkemuka di Jepang.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Dorong Pertamina Lanjutkan 8 Inisiatif Strategis Transisi Energi
Saat ini, NYK memiliki 826 kapal di mana 80 di antaranya merupakan LNG Carriers.
Jejak rekam NYK sebagai perusahaan perkapalan juga tak perlu diragukan dengan bisnisnya yang tersebar di banyak belahan dunia.
BACA JUGA: Wujudkan Energi Bersih di Indonesia, Pertamina Jalin Kerja Sama Antar-BUMN dan Perusahaan Dunia
Saat ini, NYK mengoperasikan 21 pelabuhan dan beroperasi di 607 logistics center di dunia. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukung Transisi Green Energy, Pertamina Kenalkan Solar Panel ke Siswa SMA Balikpapan
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian