jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan perilaku disiplin menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi merupakan bagian dari semangat bela negara.
Menurut Lestari, mencegah penyebaran coronavirus di lingkungan masing-masing, sama dengan menjaga negara dalam skala lebih luas.
BACA JUGA: Bamsoet Ungkap Data tentang Kondisi Pemuda Indonesia, Ini Harus Jadi Perhatian
"Semangat bela negara ini merupakan salah satu faktor yang bisa diakselerasi untuk menghadapi resesi ekonomi akibat pandemi," kata Lestari Moerdijat saat Temu Tokoh Nasional bertema Menghidupkan Kembali Semangat Gotong Royong Dalam Pandemi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (26/10).
Forum yang berlangsung selama dua hari pada Minggu (25/10) dan Senin hari ini dihadiri Rian Firmansyah (Anggota DPR RI Dapil Jawa Barat II) dan H. Agus Yasmin selaku Ketua Yayasan Mathla’ul Anwar.
BACA JUGA: Oknum Perwira Polisi Pengkhianat Bangsa, Reza Sebut Motif Kerakusan
Menurut Lestari, disiplin menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak merupakan upaya menjaga diri dan keluarga kita dari serangan virus korona.
"Dalam skala lebih luas lagi menjaga keluarga bisa berarti juga menjaga lingkungan dan negara, sehingga langkah itu bisa dimaknai bagian dari bela negara," ucap pimpinan MPR yang akrab disapa dengan panggilan Rerie, yang mengikuti kegiatan itu secara virtual.
BACA JUGA: Jokowi Pengin Publik Tahu 3 Hal Penting dari Hasil Penanganan Covid-19
Dia menyebutkan, upaya lain yang bisa ditingkatkan untuk menghadapi krisis adalah institusi pemerintah bekerja secara terstruktur dan sistematis untuk menciptakan konsolidasi yang kokoh. Kemudian meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta koordinasi antarpemerintah daerah.
"Dengan memperkuat konsolidasi dan koordinasi semua elemen bangsa, dukungan terhadap kemandirian negara dalam melawan Covid-19 dan resesi ekonomi akan semakin kuat," tegas Legislator Partai NasDem itu.
Rerie menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 ini dialami hampir semua negara di dunia. Hingga saat ini pun belum ada kepastian kapan bencana ini akan berakhir.
Dengan kondisi seperti saat ini, tentu setiap negara akan memprioritaskan kepentingannya masing-masing. Pada saat inilah kemandirian sebuah negara diuji.
Selain itu, semangat menegakkan dalam menghadapi ancaman resesi akibat Covid-19 juga harus diwujudkan dengan membangun kesadaran bersama atas nasionalisme, dan semangat kebangsaan di atas kepentingan kelompok, daerah dan keyakinan.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika, kata Rerie, merupakan modal dasar penguatan solidaritas sosial dalam penanganan Covid-19, karena negara Indonesia merupakan negara multietnis.
"Multikulturalisme Indonesia harus dijadikan landasan budaya yang terkait dengan pencapaian civility (keadaban), untuk memperkokoh terbentuknya kekuatan solidaritas nasional dalam menghadapi ancaman resesi akibat Covid-19," pungkasnya.(jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam