jpnn.com - jpnn.com - Semangat juang PS TNI tetap membara, meski peluang menuju delapan besar Piala Presiden 2017 sudah tertutup.
Tapi, kalau ada yang patut membuat lawan terakhir mereka di fase grup, Arema FC, cemas, itu adalah semangat juang khas militer.
BACA JUGA: Singo Edan Harus Lolos 8 Besar dengan Status Juara Grup
Tim asuhan Mustaqim tersebut memperlihatkan tingginya fighting spirit itu dalam dua laga sebelumnya. Manahati Lestusen dkk memang kalah di dua laga tersebut.
Tapi, lawan benar-benar harus memeras keringat hingga menit terakhir untuk bisa mengamankan kemenangan.
BACA JUGA: Panpel Imbau Aremania Tak Nyanyikan Lagu Rasis
Gol kemenangan Persija, misalnya, dicetak pada injury time. Bhayangkara yang finis di posisi ke-6 Torabika Soccer Championship juga hanya mampu memetik kemenangan tipis 2-1 atas penghuni posisi terakhir di liga tak resmi yang dihelat tahun lalu itu.
’’Walaupun kami sudah pasti tidak lolos, harga diri PS TNI harus kami jaga. Kami akan bermain militan,’’ jelas Mustaqim kepada Radar Malang (Jawa Pos Group), Rabu.
BACA JUGA: Arema Masih Yakin akan Kemampuan Cristian Gonzales
Aji Santoso, pelatih Arema, harus memahami betul ’’ancaman’’ mantan asistennya di Persela pada TSC lalu tersebut. Sebab, kendati memuncaki klasemen sementara grup B, Singo Edan –julukan Arema– masih jauh dari kata aman untuk melaju ke fase berikutnya.
Raihan poin serta head-to-head Arema dan Persija yang berada di posisi kedua seimbang. Padahal, hanya juara grup yang otomatis lolos ke delapan besar. Singo Edan memang masih unggul selisih, tapi sangat tipis. Hanya berselisih satu gol dari Macan Kemayoran, julukan Persija.
Dengan konstelasi klasemen seperti itu, plus menghadapi lawan yang militan, Aji secara praktis tak mungkin bereksperimen dengan komposisi pemain. Dia harus menurunkan skuad terbaik agar stabilitas permainan terjaga.
’’Kami memang harus tetap fight untuk bisa menang. Hanya kemenangan yang bisa memastikan langkah kami,’’ katanya kepada Jawa Pos tadi malam.
Yang melegakan Aji, penggawa andalan di semua lini berada dalam kondisi prima. Tapi, perhatian khusus patut diarahkan ke sektor depan. Sebab, saat imbang 1-1 melawan Persija di laga kedua pada Sabtu (11/2), para penggedor Arema menyia-nyiakan banyak peluang.
Lini belakang Arema yang dikomandani Johan Alfarizi pun mesti mampu menjaga keseimbangan antara bertahan dan membantu serangan. Sebab, PS TNI berisi banyak pemain muda dengan kecepatan lari yang tinggi.
Apalagi, Mustaqim mungkin menerapkan taktik serangan balik. Sebab, penguasaan bola hampir pasti akan didominasi Arema.
Serangan PS TNI bakal lebih menggigit kalau saja dua gelandang mereka, Ahmad Nurfiandani dan Wawan Febrianto, bisa diturunkan. Mereka sedang kurang fit. Tapi, Mustaqim tidak ingin berlarut kehilangan mereka.
’’Kami harus menyiapkan pemain pengganti yang sepadan. Pemain lain harus siap bertempur,’’ ujar mantan penggawa Persebaya tersebut. (dit/c23/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Arema FC tak Gampang Kalahkan PS TNI
Redaktur & Reporter : Budi