Semangat Natal di Sebuah Pangkalan Ojek: Dulu Judi dan Miras, Kini Rajin ke Gereja

Rabu, 23 Desember 2015 – 08:05 WIB
Aktivitas di pangkalan ojek APO, Jayapura Utara. Foto: dok/Cendrawasih Pos/JPG

jpnn.com - JAYAPURA - Semangat Natal tahun ini memberikan warna yang berbeda di pangkalan ojek APO Tugu, Kelurahan Bayangkhara Distrik Jayapura Utara. Pangkalan yang dulu dicap lekat dengan minuman keras (miras) dan judi kini berganti dengan warna positif.

Selama ini, banyak masyarakat sekitar menilai pangkalan ojek APO Tugu berkaitan dengan perjudian dan miras. Hal ini karena perilaku dari mereka di sana, yang selama ini lebih mengikuti 'keinginan daging' daripada keinginan roh.

BACA JUGA: DPRD Kalteng Fokus Revisi Perda Sampah

Atas dasar tersebut, di pangkalan ojek itu, kini berkomitmen merubah stigma negatif masyarakat. Sore itu, sekitar pukul 16.20 WIT, ketika Cenderawasih Pos menyambangi pangkalan ojek, terlihat para pengendara ojek Vate APO Tugu sibuk mengantar penumpang ke tempat tujuannya. Ada kesan sopan yang ditunjukkan para pengendara ojek di pangkalan ojek Vate APO saat melayani penumpang.

Saat ditemui, Herly Bengo perwakilan pangkalan ojek vate APO Tugu mengatakan, pangkalan ojek Vate APO Tugu sudah berkomitmen bersama untuk menjauhi miras dan perjudian di sekitar pangkalan. Dikarenakan perjudian dan miras yang memicu pandangan negatif terhadap pangkalan ojek.
"Itu sudah kami buktikan, lewat perayaan Natal pangkalan ojek Vate ini,” katanya.

BACA JUGA: Kesaksian Memilukan dari Korban Selamat Tenggelamnya KM Marina

Dia menjelaskan tentang kondisi pangkalan ojek Vate APO Tugu kala itu. Di mana kebiasaan minuman keras dan memutar musik dengan volume yang tinggi, menjadi salah satu aktivitas rutin pangkalan ojek Vate APO. Sehingga mengganggu kenyaman dan ketentraman masyarakat setempat dan juga tamu hotel di sekitar kompleks. Akibatnya, masyarakat enggan berkomunikasi dengan mereka.

Sementara itu, salah satu tukang ojek senior di pangkalan tersebut, yang namanya enggan dikorankan mengatakan, awal mula pangkalan ojek Vate APO Tugu beroperasi pada tahun 1997. Ketika itu, hanya sekitar 20 pengendara ojek, namun saat itu belum terorganisir dengan baik.

BACA JUGA: Kaltara Membara, Kerugiannya Mencapai Segini

“Jadi kalau dulu memang, di pangkalan ini masih pagi saja sudah ada yang duduk miras. Tapi tidak sampai kacau sekali, masih bisa dikontrol. Sama juga dengan judi, pangkalan ini sering tempat main judi. Kalau ada penumpang mau ojek, baru anak-anak pangkalan sedang main judi, mereka tidak akan angkat. Biar penumpang itu dia mau bayar berapa,” katanya.

Namun dengan komitmen yang sungguh-sungguh, stigma negatif masyarakat terhadap pangkalan ojek Vate APO Tugu mulai pudar. Ini merupakan satu keberhasilan anggota pangkalan ojek Vate APO dalam menghapus stigma buruk terhadap mereka.

Dalam upaya menjauhkan miras dan perjudian dari pangkalan ojek Vate APO, tidak terlepas dari pemerintah RW dan Gereja. Dimana saat Ketua RW yang lama, mereka menganggap kurangnya perhatian bagi mereka. Itulah yang menyebabkan perjudian dan miras merajalela di pangkalan tersebut.

Namun saat ini, peran ketua RW dan gereja sangat besar dalam upaya menghilangkan miras dan perjudian di lingkungan pangkalan ojek Vate APO Tugu. Pihak gereja dan pemerintah RW berinisiatif mengadakan ibadah bagi anggota pangkalan ojek Vate APO. Ibadah tersebut dilakukan rutin dua kali dalam sebulan. Selain itu, pangkalan ojek Vate APO juga memiliki vocal group.

Sementara itu, sekretaris RW I Kelurahan Bayangkhara Distrik Jayapura Utara, Boaz mengatakan, RW I Kelurahan Bayangkhara dalam mendukung upaya anggota pangkalan ojek dari perjudian dan miras. Maka RW I Kelurahan Bayangkhara akan meningkatkan kegiatan bagi pengendara ojek di pangkalan ojek Vate APO, berupa pembinaan, sosialisasi mengenai miras dan perjudian. (*/tri/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terduga Teroris Itu Jualan Kelinci


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler