jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kembali memastikan tidak berkompromi dengan mafia pangan dalam rangka memperingati Hari Pancasila, Jumat (1/6).
Hal ini menyusul adanya tangkapan Bareskrim Polri yang mengamankan tiga perusahaan yang menyalahgunakan izin importasi.
BACA JUGA: Mentan: Jangan Coba-Coba Permainkan Petani dan Konsumen!
Amran mengaku, pihaknya tengah mengejar swasembada bawang putih.
Menteri asal Sulsel ini menargetkan Indonesia harus bisa memproduksi 550 ribu ton bawang putih pada 2021.
BACA JUGA: Rizal Ramli Sanjung Kinerja Menteri Pertanian
"Saat ini 96 persen konsumsi bawang putih dipenuhi dari impor dan pada 2021 menjadi swasembada bahkan ekspor. Bila luas tanam 2017 hanya dua ribu hektare maka tahun 2021 harus dikejar mencapai 80 ribu hektare," kata Amran usai menggelar upacara Hari Lahir Pancasila di Kantor Kementan, Jakarta Selatan.
Amran melanjutkan, pihaknya sudab mengidentifikasi lahan sesuai agroekosistem seluas 600 ribu hektare. Lahan tersebut akan menjadi percontohan ke depannya.
BACA JUGA: Komisi IV DPR dan Kementan Sidak Stok dan Harga Pangan
Mengenai kebijakan mendorong bawang putih, Amran mengatakan, akan menyediakan benih unggul, pengendalian importasi dan alat dan mesin peranian.
Kemudian, setiap importir dikenakan wajib tanam dan berproduksi lima persen dari volume permohonan rekomendasi impor. “Membangun pertanian tidak hanya menata aspek tekniknya saja, melainkan membenahi tata kelolanya,” tandas Amran. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Dorong LPBE-WP Demi Tingkatkan Produksi
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga