Semarakkan Ramadan, Fraksi PKB Santuni Ratusan Yatim dan Bedah Buku Khittah NU

Rabu, 13 April 2022 – 22:53 WIB
Ketua Fraksi PKB DPR Cucun Ahmad Syamsuriyal saat menggelar kegiatan berbagi dengan anak-anak yatim dan bedah buku karya intelektual NU Ahmad Baso untuk menyemarakkan Bulan Suci Ramadan di Aula Masjid Baiturrahman, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/4/2022). Foto: Humas FPKB DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Fraksi PKB DPR menggelar beragam kegiatan dalam menyemarakkan Bulan Suci Ramadan.

Beragam kegiatan tersebut untuk memastikan pesan Ramadan sebagai bulan untuk meningkatkan kapasitas iman dan intelektual umat Islam.

BACA JUGA: Terima Dubes Jerman, Fraksi PKB Siap Bekerja Sama Demi Penguatan Isu Lingkungan

“Tahun ini kami menggelar kegiatan berbagi dengan anak-anak yatim dan bedah buku karya intelektual NU Ahmad Baso untuk menyemarakkan Bulan Suci Ramadan,” ujar Ketua Fraksi PKB DPR Cucun Ahmad Syamsuriyal di Aula Masjid Baiturrahman, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/4/2022).

Dia menjelaskan kegiatan berbagi dengan anak yatim merupakan simbol jika Bulan Suci Ramadan merupakan momentum tepat untuk lebih peduli kepada sesama.

BACA JUGA: Hadir di Diskusi, Menteri Bahlil Puji PKB sebagai Fraksi yang Berinovasi 

Menurut dia, rasa lapar dan haus yang dirasakan umat Islam di siang hari menjadi penanda jika tidak boleh seorang muslim membiarkan saudaranya sendirian dalam menghadapi kesulitan hidup.

“Kedatangan ratusan anak yatim yang kami undang hadir dalam kegiatan ini merupakan berkah sekaligus pengingat agar kita mawas diri jika di sekitar kita masih ada saudara-saudara yang perlu kita sapa dan temani sehingga mereka tidak merasa sendirian menjalani apapun problem hidup mereka,” katanya.

BACA JUGA: Kang Cucun Mengapresiai Upaya Polisi Genjot Vaksinasi Booster untuk 1.000 Pemuka Agama

Cucun mengatakan bulan Ramadan juga menjadi momentum tepat bagi umat Islam untuk melakukan muhasabah atau koreksi diri.

Dengan menurunnya berbagai aktivitas fisik maka tercipta banyak momentum bagi tiap individu untuk melakukan refleksi sejauh mana kemanfaatan diri bagi sesama.

“Pun juga dengan momentum Ramadan ini sebenarnya banyak memberikan ruang bagi kita untuk terus meningkatkan kapasitas intelektual kita dengan banyak membaca dan berbagi ilmu dengan sesama,” kata Cucun.

Dalam konteks meningkatkan kapasitas intelektual ini, lanjut Cucun Fraksi PKB juga mengadakan kegiatan bedah buku bertajuk Historiografi Khittah dan Politik NU karya Ahmad Baso.

Sebagai partai politik yang dilahirkan untuk memperjuangkan kepentingan Jam’iyah maupun Jamaah NU maka sudah seharusnya setiap kader PKB memahami bagaimana sejarah Khittah NU.

“Dengan memahami Khittah NU secara utuh maka kader PKB bisa mengetahui bagaimana memosisikan diri secara tepat dalam memperjuangkan kepentingan politik nahdliyin,” katanya.

Cucun mengungkapkan memang selama ini banyak yang salah dalam mempersepsikan Khittah NU.

Khittah NU sering diartikan sebagai garis demarkasi ketat agar NU tidak boleh ikut-ikutan dalam politik kekuasaan. Padahal justru dengan khittah NU, seharusnya warga NU mampu merumuskan kepentingan politik dan bagaimana cara meraihnya.

“Buku karya Pak Ahmad Baso sebagai intelektual NU menurut kami cukup representatif dan objektif dalam mengupas bagaimana sejarah Khittah baik dari sisi pemikiran maupun gerakan yang ditunjang dengan bukti-bukti autentik. Ini juga akan menjadi bacaan bagus selama Bulan Ramadan,” pungkas Cucun.(fri/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler