Semburan Baru Muncul di Sidoharjo

Mengandung Gas Metan Berkadar LEL

Minggu, 26 September 2010 – 14:14 WIB

SIDOARJO - Kawasan Besuki Timur, Porong, Sidoarjo, belum amanJumat lalu (24/9) pukul 19.30 muncul semburan baru di wilayah Besuki Timur sebelah titik tanggul 42

BACA JUGA: Sepi, Pedagang Pasar Kranggot Tolak Bayar Sewa

Semburan itu bervolume cukup besar, sebagaimana semburan di rumah Okki, salah seorang warga Siring.

Menurut Imam Effendi, 54, warga yang warungnya berada tepat di sebelah semburan, semburan awalnya muncul dengan ketinggian 1-2 meter
Kemudian, semburan yang berisi air dan material pasir lempung itu menggerus tanah-tanah di sekitarnya sampai berdiameter 4-5 meter

BACA JUGA: Babi Berbulu Harimau Hilang dari Kandang

Lokasi semburan berjarak 200 meter dari permukiman terdekat Desa Glagaharum.

Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Achmad Zulkarnain menyatakan bahwa semburan ke-191 tersebut mengandung gas metan dengan kadar low explosive limit (LEL) 14 persen
Kandungan LEL yang cenderung kecil itu disebabkan semburan yang berada di ruang terbuka, tidak seperti di rumah Okki

BACA JUGA: Mangkir Rakor, Bibit Semprot Lima Bupati

''Gas yang terkandung di semburan dapat lepas ke udara dengan bebas,'' ujarnya kemarin (25/9).

Hingga kini, BPLS masih kesulitan memasang alat separasiSebab, pola semburan cenderung melebarUpaya yang akan dilakukan, mengalirkan air dan memisahkan lumpur dengan material semburanAir yang muncul dari semburan akan dialirkan ke sungai.

Semburan tersebut dapat dikatakan yang pertama dan terbesar di wilayah timur, selain pusat semburanSebelumnya, pola semburan cenderung mengarah ke barat jalan arteri PorongHal itu dapat dimaklumiSebab, menurut Zulkarnain, Besuki Timur merupakan wilayah yang cenderung mengalami pergeseran tanahRisiko munculnya semburan juga lebih besar.

Tapi, hingga kini, dia belum mengetahui faktor penyebab banyaknya semburan baru di wilayah timur jalan arteri PorongDia menerangkan, semburan muncul karena adanya proses deformasi (penurunan tanah)Penyebab munculnya semburan besar tersebut masih dicari, apakah berasal dari sumur bor atau hanya dari tanah sawahSebab, wilayah itu sudah lama tidak dihuni.

Bersamaan dengan keluarnya semburan tersebut, ada 14 sumur bor milik warga Kedungcangkring, Besuki, Mindi, yang airnya tiba-tiba naik ke permukaanMenurut Zulkarnain, hal itu merupakan fenomena tertekannya air dangkal dalam tanah oleh udara yang ada di dalamnyaAkibatnya, air naikMenurut dia, fenomena tersebut biasa terjadiPeristiwa serupa pernah terjadi di Siring beberapa waktu lalu.

Sebagaimana diberitakan, beberapa hari lalu, muncul banyak semburan baru di wilayah timur arteri PorongDi RT 13 dan RW 2 Mindi, muncul semburan ke-190 pada Kamis lalu (23/9) dan ke-192 kemarin(adh/c12/aww)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Sabar Menanti Lahirnya Kaltara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler