Tak Sabar Menanti Lahirnya Kaltara

Minggu, 26 September 2010 – 12:40 WIB
NUNUKAN – Warga di perbatasan Kaltim di Nunukan dan Sebatik, tampaknya sudah tidak sabar menantikan lahirnya Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara)Ini dapat dibuktikan dari respon yang luar biasa kalangan masyarakat Sebatik dan Nunukan saat Komisi II DPR RI berkunjung ke Nunukan serta menyempatkan diri berdialog dengan tokoh masyarakat malam tadi (25/9).

“Kapan kira-kira targetnya Kaltara ini bisa terbentuk

BACA JUGA: Kuta Mulai Diserang Badai Pasir

Apakah persyaratannya sudah lengkap
Kami masyarakat mempertanyakan komitmen itu,” tanya H Senong tokoh masyarakat Nunukan di Hotel Firdaus tempat dialog dilangsungkan

BACA JUGA: Walikota Bandung Ditolak Keluarga Pilot Naas



Warga lainnya, H Syah Mansyur punya pendapat berbeda
Tokoh masyarakat yang berdomisili di Nunukan sejak 1968 ini menyarankan agar sebelum Kaltara benar-benar terwujud, salah satu yang perlu juga diperhatikan adalah penyelesaian sengketa tapal batas antara Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Tana Tidung (KTT)

BACA JUGA: Tamu dan Peserta Muktamar Kehausan

“Masalah tapal batas antar kabupaten ini perlu diselesaikan secepatnya

Mengingat, kedua wilayah merupakan cakupan pembentukan Kaltara, jangan sampai berlarut-larutSelesaikan dulu persoalan itu, jangan sampai merusak cita-cita bersama mewujudkan Kaltara,” sarannyaSebelum dialog, Wakil Bupati Nunukan Drs Kasmir Foret MM dalam sambutannya juga menyampaikan dukungan penuh masyarakat Kabupaten Nunukan terhadap pembentukan Kaltara.

Kata wabup, dengan pembentukan daerah otonom baru, diharapkan mampu mengakomodir permasalahan di kawasan perbatasan, terutama dalam arah peningkatan pembangunan, peningkatan sarana prasarana perbatasan, pelayanan dasar yang lebih baik, serta infrastruktur yang diakui masih jauh tertinggal dibanding daerah lain di Kaltim.

Termasuk kata wabup, daerah perbatasan seperti di Kecamatan Krayan juga membutuhkan perhatian khusus pemerintah pusatDi Krayan kata Wabup sangat minim sarana prasarana dan infrstrukturSelain itu, sebagai daerah yang terisoliasi, ketergantungan masyarakat terhadap kebutuhan barang dari Negara tetangga-Malaysia menjadi tumpuanIni lantaran, warga Krayan lebih mudah mengakses kebutuhan pokok dari Bakelalan-Malaysia ketimbang mensuplay dari NunukanApalagi, satu-satunya sarana transportasi yang bisa digunakan hanyalah pesawat terbang

Ketua Tim Masyarakat Kaltara Bersatu (MKB) Jusuf Serang Kasim kembali menegaskan, proses pembentukan Kaltara saat ini mendapat respon dan komitmen kuat dari jajaran Komisi II DPR RIBahkan, dalam upaya untuk menggolkannya, semua pihak terkait bahkan Komisi II DPR RI berupaya melalui jalur formal dan non formal

Non formal dimaksud dengan adalah dengan pendekatan-pendekatan secara personBahkan, lanjut Jusuf SK, jajaran Komisi II membuktikan upayanya, salah satunya yakni telah membangun komunikasi harmonis dengan Mendagri Gamawan Fauzi, terutama yang menyangkut komitmen pembentukan Kaltara.
“Kaltara kini tinggal menunggu Amanat Presiden (Ampres) yang muaranya nanti adalah ditetapkannya Rancangan UU (RUU) Kaltara menjadi UU pemekaran daerah otonom baru,” kata Jusuf SK kepada Radar Tarakan.

Selain telah berikhtiar atau berusaha, agar Kaltara cepat terbentuk, Jusuf SK juga mengajak warga perbatasan agar terus memanjatkan berdoa, agar proses pembentukan Kaltara terwujud secepatnya.  Kunjungan lapangan Komisi II kali ini, kata Jusuf, tentu saja dalam kaitannya pembentukan Kaltara, serta melihat langsung fakta atau realitas kondisi daerah cakupan Kaltara, tak terkecuali di wilayah perbatasan yakni Nunukan dan Sebatik.

“Melihat realita yang ada, sudah pantaslah Kaltara terbentuk, demi mewujudkan pembangunan yang lebih baik, sejahtera, pembangunan merata serta menjembatani layanan birokrasi kepada masyarakat yang lebih optimal,” kata Jusuf yang menambahkan, kondisi perbatasan yang masih jauh tertinggal juga menjadi salah satu faktor pendorong untuk mewujudkan percepatan pembentukan Kaltara.(ica)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pekerja Cerobong Pabrik RAPP Tewas 19 Cidera


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler