jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dan militer Salim Said menduga Moeldoko tidak dalam posisi menawarkan diri menjadi ketua umum Partai Demokrat (PD) versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.
Mahaguru di Universitas Pertahanan itu mengatakan, para politikus lama PD yang kecewa justru menjadi inisiator KLB dan menarik Moeldoko.
BACA JUGA: Ada Cerita soal AHY Masuk Ruangan lalu Hadirin Diminta Menghormat, Jhoni Allen Marah
Salim menyatakan itu saat menjadi tamu pada wawancara untuk akun Karni Ilyas Club di YouTube baru-baru ini. Menurut dia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sebelum menjadi Presiden Keenam RI getol mengkritisi nepotisme, justru kini menjadi nepotis.
"Nepotisme ini membawa korban. Apa korbannya, orang-orang lama Partai Demokrat tersingkir," ujar Salim.
BACA JUGA: Sukarelawan Pendukung Jokowi Bersuara, Harapkan Moeldoko Tetap di Istana
Mantan wartawan yang juga pengamat film itu menambahkan bahwa tidak ada orang lama PD dalam kepengurusan partai yang kini dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut.
"Orang-orang muda semua, kan?" ujar Salim.
BACA JUGA: Loyalis AHY Tantang Jhoni Allen Buktikan Gedung DPP Demokrat Hasil Mahar Pilkada
Menurut Salim, tersingkirnya para politikus lama di PD tentu sepengetahuan SBY. Namun, seharusnya SBY mengetahui potensi konflik dari kebijakan AHY dan para penasihatnya itu.
"Pak SBY semestinya tahu bahwa itu bom waktu. Orang itu sakit hati, seperti yang terjadi sekarang," ulasnya.
Akibatnya, para politikus PD yang kecewa pun berupaya menarik figur dari luar untuk masuk. Selain Moeldoko, nama lain yang juga ditawari menjadi ketua umum PD pengganti AHY ialah mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
"Andaikan Pak Moeldoko memang mau (mengincar posisi ketua umum PD, red), bukan dia yang initiate. Yang initiate orang dalam Partai Demokrat," kata Salim.(ast/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prof Salim Said Membandingkan Kekuatan Soeharto dengan Jokowi
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan