jpnn.com, DEPOK - Sebanyak 35 peserta difabel mengikut Ujian Tulis Berbasis Komputer Universitas Indonesia (UTBK UI).
Dari 35 peserta difabel, 12 orang penyandang disabillitas tunanetra dan 23 tunadaksa.
BACA JUGA: Oh, Jadi ini Penyebab Ketua BEM UI Sebut Luhut Binsar Arogan
"Untuk mengikuti ujian UTBK ini, saya melakukan persiapan dengan belajar dan berlatih soal. Saya juga mengikuti bimbingan belajar dari sekolah dan bimbingan belajar online untuk menambah dan meningkatkan pemahaman materi," ujar salah seorang difabel Wildan dalam keterangannya, Jumat.
Meski mengalami gangguan penglihatan sejak umur sembilan tahun, Wildan berhasil menyelesaikan pendidikannya di SMAN 54 Jakarta.
BACA JUGA: Begini Cara Oknum Polisi Tembak Mati Petugas Dishub Makassar, Dor, Tak Ada Ampun
Berbekal tekad yang kuat dan semangat yang besar, Wildan ingin terus melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.
Dalam proses pendaftaran, dia dibantu oleh teman-temannya dan pendamping dari pihak Panti Sosial Bina Netra Rungu Wicara Cahaya Bathin Cawang tempat Wildan tinggal.
Wildan mendaftarkan diri dengan pilihan pertama Pendidikan Khusus, Universitas Negeri Jakarta.
"Awalnya, saya memilih Pendidikan Masyarakat untuk di urutan pertama, lalu Pendidikan Khusus. Tetapi, saya berkonsultasi dahulu dengan guru Bimbingan dan Konseling (BK). Setelah dilihat dari nilai dan hasil konsultasi, saya disarankan untuk memilih Pendidikan Khusus pada pilihan pertama," katanya.
Dia memiliki harapan yang kuat terhadap jurusan yang sudah dipilihnya. Katanya, melalui pilihan di Pendidikan Khusus tersebut ia akan bisa mewujudkan keinginannya menjadi seorang guru bagi anak-anak disabilitas.
Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI Amelita Lusia mengatakan UI senantiasa meyakini bahwa education for all.
Pada Maret lalu, UI baru mewisuda Muhammad Erwin Althaf dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
"Keterbatasan pendengaran yang dialami sejak lahir, tidak mengurungkan niatnya untuk mencapai cita-cita, yakni membangun sistem usaha terpadu yang mandiri dalam perencanaan, pengelolaan, dan penggunaan sumber daya keuangan," jelasnya.
Untuk peserta disabilitas tunadaksa, ujian dilaksanakan di Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Gedung Lama, sedangkan bagi peserta disabilitas tunanetra, ujian dilakukan pada sesi khusus, yaitu Kamis, 19 Mei 2022, di Lab. 1105 Fasilkom Gedung Lama, Kampus Depok.
Peserta disabillitas didampingi oleh petugas, dan yang melakukan pengecekan kelengkapan ujiannya dari pihak Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti