Semoga Petilasan Soekarno di Megamendung Tak Diambil Asing

Kamis, 22 November 2018 – 10:50 WIB
Petilasan Soekarno di Megamendung. Foto: metropolitan.id

jpnn.com, BOGOR - Jejak Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno masih tersisa di Kampung Citalingkup, RT 03/03, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sebuah bangunan di atas bukit mirip vila sudah hancur berantakan. Namun, tiang-tiangnya masih berdiri kukuh. Warga menyebutnya Vila Petilasan Soekarno.

BACA JUGA: Bintang Film Produksi Tiongkok, Tyo Pakusadewo Jadi Soekarno

Vila tersebut berdiri membentang dari Megamendung sampai Desa Cilember, Megamendung Cisarua. Jaraknya sekitar dua kilometer dari jalan utama arah Puncak. Akses satu-satunya menuju tempat itu adalah melalui Jalan Desa Cilember, sebelum Taman Wisata Matahari.

Menurut tokoh di sana, Oyo Rusdi (57), vila itu sering didatangi Soekarno semasa hidupnya untuk sekadar beristirahat. “Di vila ini memang Soekarno sering berkunjung. Ketika di sini, Soekarno berjalan menuju atas anak tangga. Sebab di atas masih ada satu rumah. Namun sayang, rumah tersebut sudah hancur hingga kini tidak terurus,” kata lelaki yang sudah tidak memiliki gigi itu, seperti dikutip dari Metropolitan.

BACA JUGA: Oh! 14 Tahun Dipaksa Suami jadi PSK, Setor 6 Juta per Bulan

Oyo menambahkan, selain vila, ada juga kolam tua yang sudah tidak terawat. Untuk me­nembusnya harus melewati kebun yang biasa dimanfaatkan warga bercocok tanam.

“Lahannya masih punya Soekarno tapi dipakai untuk menggarap lahan. Daripada digarap orang luar. Sehingga warga di sini bisa memanfaatkan lahan tersebut dengan baik,” ujarnya.

BACA JUGA: Tiga Jenazah Keluar dari Kubur

Namun, saat ini lahan tersebut tengah bersengketa. Oyo tak mengetahui persis kasusnya. Tetapi sebagai Ketua Pelaksana RT 03, dia berharap agar lahan itu kembali jatuh ke tangan keturunan Soekarno.

“Saya berharap rumah ini bisa dikelola lagi dan dimenangkan Bu Sukma. Sehingga jika dikelola dengan baik, vila ini bisa me­nambah ekonomi buat warga,” harap Oyo.

Oyo berharap lahan ini tidak jatuh ke tangan orang asing. Alangkah baiknya tanah ini dikelola lagi, sebab Soekarno memperjuangkan bangsa ini sangat panjang dan perlu perjuangan.

“Dulunya yang mengurus vila ini adalah kakek saya. Saya hanya meneruskan dari kakek saya yang dulu masih setia mengurus vila ini,” sambung Oyo.

Dia juga berinisiatif mengurus bekas kolam tua dengan men­jadikannya tambak ikan mas. Dulu kegiatan itu sempat dila­kukan. Hasil dari lahan pun ke­rap dikirim ke putra Soekarno, Guntur, di Cempaka Putih di Jakarta.

“Setelah hasil panen dari tam­bak ikan mas, insyaallah saya akan sumbangkan kepada ahli waris pemilik tanah ini,” ucap Oyo yang sudah mengu­rus kolam sejak 1990 itu. (mul/mg1/c/feb/run)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Larang Acara Silahturahmi Kekhalifahan di Bogor


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Soekarno   Bogor  

Terpopuler