jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memastikan pemerintah terus memberikan perhatian khusus bagi kelompok masyarakat yang secara tidak langsung terkena dampak ekonomi di masa PPKM Darurat.
Muhadjir mengatakan, salah satu kelompok yang terkena dampak dari adanya kebijakan PPKM Darurat adalah para ulama yang ada di tengah masyarakat.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Ungkap Data Jumlah Orang Kehilangan Pekerjaan, Miskin, Kelaparan
Oleh karena itu, pemerintah mempertimbangkan perlu tidaknya memberikan bantuan sosial berupa insentif kedaruratan bagi mereka. Terutama yang berperan sebagai dai, mubalig, kemudian pembina agama di lapisan paling bawah.
"Itu nanti akan kami laporkan kepada Bapak Presiden tentang usulan dari MUI ini," ujar Menko Muhadjir saat bersilaturahmi dengan dewan pimpinan MUI, di Kantor Pusat MUI Jakarta Pusat, Rabu (14/7).
BACA JUGA: Arief Poyuono Setuju dengan SBY, Jokowi Jangan Bungkam Kritik, Luhut Kurangi Mengancam, tetapi
Usulan terkait insentif kedaruratan tersebut disampaikan Ketua MUI Bidang Ekonomi Lukmanul Hakim. Dia menyampaikan kepada menko PMK bahwa ulama merupakan kelompok yang terdampak ekonomi dari adanya pandemi.
Saat pertemuan itu, Lukman mengusulkan adanya pelaksanaan insentif kedaruratan bagi ulama bisa dimulai di Pulau Jawa dan Bali sebagai permulaan.
BACA JUGA: Babak Baru Kasus Dosen Unej Mencabuli Keponakan, Istrinya Sampai Memohon
"Untuk UMKM sudah banyak program pemberdayaannya. Namun kelompok dai ini juga terdampak. Maka kami mengusulkan adanya program insentif kedaruratan bagi para dai, asatidz, ustaz, di Pondok Pesantren ataupun majelis taklim atau di masjid-masjid," ucap Lukman.
Pada pertemuan itu, Muhadjir mengajak MUI untuk ikut bekerja sama dengan pemerintah dalam hal penanganan Covid-19. Sebab, MUI memiliki perangkat organisasi sampai di tingkat paling bawah.
Dengan begitu, kata Muhadjir, sangat berpeluang besar bagi MUI untuk membantu dan ikut andil dalam program-program penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah.
Baik itu program vaksinasi Covid-19, bansos, sosialisasi dan tabayyun guna memberikan penjelasan yang klir terkait berbagai macam isu yang berkembang terkait penanganan pandemi virus Corona.
"Terutama isu-isu negatif, isu-isu yang kontraproduktif terhadap rencana langkah-langkah pemerintah untuk menangani Covid-19 ini, agar masyarakat tidak terpengaruh oleh pemberitaan yang tidak benar," jelasnya.
Muhadjir menambahkan, MUI adalah salah satu organisasi strategis yang dimiliki bangsa Indonesia ini. Terutama ketika dalam keadaan kritis dan membutuhkan dorongan-dorongan, dukungan dari elemen-elemen agama terutama umat islam, maka para ulama selalu berada di depan. (esy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad