jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono mengungkit pesan yang pernah disampaikan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Luhut Binsar Panjaitan.
"Saya sangat setuju dengan imbauan SBY agar kritik-kritik kepada pemerintah jangan dibungkam, serta imbauan kepada Luhut Panjaitan agar jangan mengancam terhadap para pengkritik pemerintah," ucap Arief Poyuono dalam keterangan yang diterima JPNN.com, Rabu (14/7).
BACA JUGA: Arief Poyuono Minta SBY dan Keluarga Tidak Cerewet, Demokrat Membalas Pakai Kata Penjilat
Namun demikian, eks waketum Partai Gerindra itu juga mengingatkan kalau ingin mengkritik pemerintah harus didukung fakta dan solusi serta dengan semangat persahabatan antaranak bangsa.
"Jangan dengan kebencian atau cerewet. Semua kritik harus dengan tujuan untuk kebaikan masyarakat. Ini penting agar tidak saling timbul kebencian di masyarakat yang mengikuti kritik-kritik pada pemerintahan Jokowi," ucap Arief.
BACA JUGA: Babak Baru Kasus Dosen Unej Mencabuli Keponakan, Istrinya Sampai Memohon
Dia tidak memungkiri bahwa pemerintahan Presiden Ketujuh RI tampak agak panik menghadapi kondisi saat ini. Tetapi, itu bukan berarti pemerintah tidak berusaha keras untuk mengendalikan situasi darurat akibat pandemi Covid-19.
"Bagaimana enggak panik. Penanganan penanggulangan masyarakat yang terkena Covid-19 banyak yang tidak terlayani dengan baik, rumah sakit penuh, oksigen kurang," tuturnya.
BACA JUGA: Kombes Sambodo Membeber Evaluasi Sepekan PPKM Darurat, Hasilnya di Luar Dugaan
Kepanikan itu menurutnya bisa bertambah bila perpanjangan PPKM Darurat dilakukan. Sebab, itu akan menimbulkan daya rusak yang luar biasa bagi perekonomian nasional yang mulai memperlihatkan kemajuan di 2021.
Arief juga setuju dengan pernyataan yang pernah disampaikan SBY bahwa Jokowi dan Luhut yang tengah berkuasa tidak boleh menggunakan kekuasaan untuk membungkam dan mengancam pengkritik.
Terlebih lagi, sampai menggunakan kekuasaan untuk menjerat para barisan masyarakat yang kritis. Sebab, kata Arief, kekuasaan cuma lima tahun.
"Jangan habis berkuasa nanti malah dihakimi oleh penguasa baru yang dulu diancam-ancam," ujar Arief.
Namun, ketua umum FSP BUMN Bersatu itu juga mengingatkan SBY dan barisannya jangan terlalu banyak mengkritik pemerintahan Jokowi tanpa fakta.
"Kritikan Pak SBY juga terkadang tidak berkaca di saat SBY menjadi penguasa seperti apa juga perlakuannya pada masyarakat yang mengkritik pemerintahan SBY," ucap Arief.
BACA JUGA: ASS Sudah Tertangkap, yang Dia Lakukan terhadap Istrinya Keterlaluan, Jangan Ditiru
Oleh karena itu, dalam situasi sekarang ini dia mengajak semua pihak untuk saling bahu-membahu dan berbuat apa saja demi menyelamatkan bangsa dan negara.
"Jika kita tidak kompak dan saling pengertian, nanti diketawai sama negara-negara lain. Kalian sudah pada tua, kasih contoh yang baik untuk kami yang muda," pungkas Arief Poyuono. (fat/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam