jpnn.com - TULUNGAGUNG - Tersangka korupsi empat proyek infrastruktur jalan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, tahun anggaran 2018 senilai Rp 2,4 miliar, Ari Kusumawati, yang sempat buron atau masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kejaksaan sejak 31 Mei 2022 akhirnya menyerahkan diri ke Kejaksaan Negeri Tulungagung, Rabu (5/10).
Tim kejaksaan yang menangani kasus dugaan korupsi ini sempat kehilangan jejak tersangka yang mangkir dari panggilan penyidik hingga tiga kali. Foto Ari Kusumawati bahkan disebar dengan status buron.
BACA JUGA: Irjen Rudy Pastikan Teroris yang Tewas Ditembak Adalah Buronan Terakhir Kelompok MIT
Setelah hampir empat bulan lebih, Direktur PT Kya Graha itu akhirnya menyerahkan diri dengan mendatangi Kantor Kejari Tulungagung yang berlokasi di Jalan Jayeng Kusumo, Tulungagung, sekitar pukul 15.00 WIB.
"Iya, tersangka menyerahkan diri dengan sukarela pada Rabu sore kemarin," kata Kasi Intel Kejaksaan Negeri Tulungagung Agung Tri Radityo kepada wartawan di Tulungagung, Kamis (6/10).
BACA JUGA: Jenazah Buronan yang Tewas Ditembak Polisi Diautopsi Tim Forensik
Begitu diterima tim kejaksaan, Ari Kusumawati diperiksa jaksa penyidik, kemudian ditahan berdasarkan Surat Perintah Penahanan (Tingkat Penuntutan) Kepala Kejaksaan Negeri Tulungagung Nomor: Print-01/M.5.29/Ft.1/10/2022 tanggal 05 Oktober 2022.
Dalam surat itu, tersangka Ari Kusumawati ditahan mulai 5 Oktober hingga 20 hari ke depan di Cabang Rutan Klas I Surabaya pada Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dengan pengamanan oleh dua orang personel Polres Tulungagung.
BACA JUGA: Anggota DPRD Keerom Ungkap Dampak Buruk Pembiaran Kasus Korupsi di Papua
"Kami langsung melakukan pelimpahan tahap II (tersangka dan barang bukti) Cabang Rutan Klas I Surabaya pada Kejati Jatim," tambah Agung.
Ari Kusumawati diancam pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Ayat 1 Juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Sesuai surat Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan Negeri Tulungagung Nomor: Print-39/M.5.29/Fd.1/02/2022 tanggal 9 Februari 2022 tentang Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Pelaksanaan Empat Paket Pekerjaan Pelebaran Jalan, tersangka disebut telah melakukan tindak pidana korupsi,
Proyek itu, antara lain, ruas Jalan Jeli-Picisan, ruas Jalan Tenggong-Purwodadi, ruas Jalan Sendang-Penampean, dan ruas Jalan Boyolangu-Campurdarat pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tulungagung Tahun Anggaran 2018 dengan kerugian negara sekitar Rp 2,4 miliar. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi