jpnn.com, MATARAM - Seorang jemaah haji asalah Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) atas nama Muhammad Saleh Bin Yunus dikabarkan hilang kontak di Arab Saudi.
Jemaah dengan nomor paspor E3701741, kloter 13 embarkasi Lombok itu dikabarkan hilang kontak sejak 1 Juli 2023 lalu.
BACA JUGA: Arab Saudi Beri Kesempatan Jemaah Haji Indonesia Pulang Lebih Dahulu, Ini MekanismenyaÂ
Anak Muhammad Saleh, Muhamad Fadil mengaku sangat cemas lantaran sang ayah tak kunjung ada kabar.
Pihak keluarga juga sudah mencoba menghubungi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah dan Ketua Kloter terkait keberadaan orang tuanya tersebut.
BACA JUGA: Kronologi Penemuan Mayat Wanita dalam Karung di Kediri, Gempar
Namun, informasi yang didapatkan masih nihil. Hal itu membuat pihak keluarga merasa tak tenang.
Berdasarkan informasi yang diterima pihak keluarga, tanggal 1 Juli 2023, Muhammad Saleh sempat mengalami dehidrasi.
BACA JUGA: Polisi Bergerak Cepat Tangkap 2 Pencuri Brankas Milik Pengusaha di Lombok Barat
Saat itu, Saleh langsung dilarikan ke Rumah Sakit Mina Alwadi untuk dilakukan perawatan.
"Sebelumnya ayah saya sempat menjalani diinkubasi dulu di posko KKHI waktu itu," kata Fadil saat dihubungi, Minggu (9/7).
Sebagai seorang anak, Fadil menginginkan informasi yang jelas dari pihak terkait. Terutama dari ketua kloter, dokter kloter atau tim visitasi.
"Kata dokter kloter keberadaannya masih di Mina terus dan kami belum mendapatkan informasi dari tim visitasi," ucapnya.
Menurut Fadil, kejadian mencemaskan ini tidak seharusnya terjadi pada jemaah haji.
Mengingat perkembangan kondisi jemaah haji asal Indonesia sangat penting untuk diketahui oleh keluarganya.
"Yang seharusnya tim visitasi ini tiap satu jam harus ada laporan terkait kondisi pasien yang sakit karena itu sudah menjadi peraturan pemerintah," jelasnya.
Namun kata dia, setelah dihubungi baik ketua kloter, dokter kloter, maupun tim visitasi, mereka saling lempar terkait dengan informasi pasti keberadaan dan kondisi terkini dari orang tuanya tersebut.
"Jadi, kami bingung, dilempar sana sini, disuruh tanya sana sini. Jadi, tidak ada hasil," ujarnya.
Isu berseliweran juga dia dapatkan bahwa sang ayah telah berada di Rumah Sakit King Abdullah, Arab Saudi.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua kloter 13 embakrasi Lombok Maskun Sahidi mengatakan jemaah haji Muhammad Saleh Bin Yunus sudah dirujuk di Rumas Sakit Arab Saudi (RSAS).
"Semenjak di rujuk tim dokter ke RSAS tentu penanganan dilakukan oleh pihak RSAS," ungkap Maskun.
Maksun mengaku tak bisa berkomentar terlalu jauh, dia meminta agar informasi detail ditanyakan kepada dokter kloter.
"Informasi yang lebih detail dapat diperoleh melalui tim dokter kloter," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama NTB Zamroni Aziz yang dikonfirmasi soal hal tersebut belum memberikan jawaban apa pun.(mcr38/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Edi Suryansyah