Sempat Transfer Rp 750 Juta Sebelum Dikubur Hidup-hidup

Keluarga Korban Mengaku Diajak Damai Polisi

Senin, 25 Juli 2016 – 05:02 WIB
Korban Fauziyah tergeletak di RSUD Gunung Jati beberapa saat sebelum menghembuskan napas terakhir. Foto: dok jpnn

jpnn.com - CIREBON-Masih ingat kasus perempuan yang hampir dikubur hidup-hidup oleh sekelompok orang di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, yang sempat bikin geger pada Mei lalu? Sampai sekarang polisi baru berhasil menangkap empat orang pelaku, dan masih memburu tiga lainnya. Sementara korban yang bernama Fauziyah meninggal dunia di rumah sakit, tidak lama setelah ditemukan warga dalam kondisi sekarat.

Tiga bulan berlalu, kasus ini masih diselimuti banyak misteri. Selain soal otak pembunuhan yang masih berkeliaran bebas, belakangan juga terungkap bahwa korban sempat mentransfer uang ratusan juta rupiah ke salah satu pelaku sebelum dibunuh.

BACA JUGA: Wanita Muda yang Diperkosa Sopir Angkot Ternyata Teman Sekampung

“Kami akan memperlihatkan bukti transfer uang dari korban ke pelaku sebesar Rp 750 juta. Bukti transfer itu baru-baru ini ditemukan di kediaman milik korban yang di Jakarta," kata kuasa hukum keluarga korban, Gunadi Rasta seperti diberitakan Radar Cirebon (grup JPNN), Senin (25/7).

Pihak keluarga mencurigai pembunuhan sadis ini didalangi oleh tiga teman dekat korban yakni, Maria Quin Tania atau Tania (TN), Fajar (FR),  dan Ismali (IM). Ketiganya saat ini masih diburu oleh aparat Reskrim Polsek Lemahabang dan Polres Cirebon Kabupaten.

BACA JUGA: Akhirnya Ketangkap Juga Maling Motor di 10 TKP Ini, Yuk Lihat Mukanya...

Gunadi mengatakan, adanya transfer uang ke pelaku menjadi bukti kuat terkait motif pembunuhan tersebut. "Mudah-mudahan ini menjadi bukti tambahan, betapa sadisnya para pelaku membunuhh dan menguras habis harta korban,“ ucapnya.

Lebih lanjut Gunadi mengatakan, pihak keluarga masih mempertanyakan keseriusan polisi untuk membongkar kasus ini. Pasalnya, sudah tiga bulan berlalu, tidak terlihat ada kemajuan dalam mengungkap kematian Fauziyah.

BACA JUGA: Mengaku Tentara, Menipu Sana-sini, Rasain!

Malahan, tambah dia lagi, kakak korban yang bernama Apud didatangi oknum polisi dengan tujuan “merayu” agar kasus itu diselesaikan secara kekeluargaan alias damai. “Jadi klien saya tidak mengada-ngada, ada yang mengaku dari Polsek Lemahabang dan menyodorkan berkas kosong untuk ditandatangani. Berkas itu ternyata pernyataan damai,” beber Gunadi. 

Diwawancara terpisah, Apud kembali memohon kepada kepolisian untuk segera menangkap otak dari pembunuhan adiknya itu. Apud merasa tidak tenang dengan ketiga pelaku yang masih berkeliaran di luar. 

“Meski polisi sudah tangkap 4 pelaku, akan tetapi saya sendiri belum bisa tenang jika ketiga pelaku lainnya yang merupakan otak dari pembunuhan itu masih kabur. Saya harap pihak kepolisian terus melakukan pengejaran pada ketiga pelaku itu dan dihukum dengan seberat-beratnya,“ pinta dia.

Sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Lemahabang Ipda Agung membantah kalau pihaknya mendatangi keluarga korban untuk berdamai. “Keluarga korban hanya mengada-ngada. Kami tidak merasa berbuat seperti itu. Kasus ini sudah atensi dari atasan untuk segera diungkap,“ katanya ketika ditemui di kantornya, Kamis lalu (21/7).

Terkait perkembangan kasus, dia mengatakan,tim terus berupaya melakukan pengejaran terhadap ketiga pelaku yang masih buron. “Kami semua tidak tinggal diam. Kalau dibilang oleh keluarga korban bahwa kami ini tidak adil dan tidak berpihak kepada masyarakat, itu semua tidak benar. Justru kami ini lagi konsen pada pengejaran ketiga tersangka yang masih kabur,” tegas Agung. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Fauziah ditemukan warga di pemakaman Desa Tuk Karangsuwung, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Kamis dini hari (12/5). Dia awalnya hendak dikubur hidup-hidup oleh empat orang pria. Namun para pelaku membatalkan niatnya dan meninggalkan korban di kompleks pemakaman tersebut.  

Fauziah sendiri dibawa ke pemakaman tersebut dari Jakarta dalam kondisi yang sudah lemas. Warga sempat membawanya ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Namun nyawa Fauziyah tak tertolong. Dia meninggal dunia keesokan harinya di Intalasi Gawat Darurat RSUD Gunung Jati, Cirebon. (arn/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Perampok Bersenjata Jarah Uang Senilai Rp 12 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler