Sempurnakan Kurikulum SMK agar Lulusan Lebih Bersaing di Dunia Usaha

Kamis, 23 Juni 2016 – 17:17 WIB
Menko PMK Puan Maharani (tengah) bersama Mendikbud Anise Baswedan (kiri) dan Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan) di Jakarta, Kamis (23/6). Foto: Kemenko PMK for JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menyatakan, kurikulum dan rasio perbandingan antara sekolah menengah atas (SMA) dengan sekolah menengah kejuruan (SMK) dan politeknik perlu dirumuskan kembali. Terutama untuk menjadikan lulusan SMA dan politeknik bisa siap kerja.

Puan mengatakan hal itu usai memimpin rapat koordinasi tingkat menteri tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasional di Kantor Kementerian PMK, Jakarta, Kamis (23/6). Menurutnya, era persaingan global menuntut Indonesia bisa memiliki sumber daya manusia (SDM) yang andal.

BACA JUGA: Hebat! 24 Siswa Harumkan Nama Indonesia di Kompetisi Internasional

Karenanya, kompetensi siswa sekolah pendidikan umum, politeknik, akademi dan sekolah kejuruan harus ditingkatkan. “Ini supaya kita bisa menciptakan anak-anak Indonesia yang bisa bekerja secara profesional dan berdaya saing, diakui standarnya oleh negara-negara lain,” ujarnya.

Hadir dalam rapat itu antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, serta Menteri Pendidikan Dasar, Menengah dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan selaku tuan rumah.

BACA JUGA: Alhamdullilah, Kemendikbud Dapat WTP, Menteri Anies Makin PeDe

Puan menjelaskan, kesesuaian antara lulusan SMA, politeknik dan akademi dengan dunia usaha hanya bisa terwujud jika kurikulumnya direvisi. Menurutnya, kurikulum itu harus disesuaikan dengan standar kompetensi dunia usaha.

Menurutnya, ada dua hal yang dilakukan dalam revitalisasi pendidikan vokasional. Yakni, pendidikan dan pelatihan.

BACA JUGA: Top! Kemendikbud Dukung Daerah Ini Benahi Infrastruktur Pascabanjir

Mantan ketua Fraksi PDIP DPR itu menjelaskan, untuk pendidikan bisa dilakukan di sekolah-sekolah SMK dan politeknik. Sedangkan pelatihan yang dilakukan berupa kursus atau training yang sesuai dengan kebutuhan riil dunia usaha.

Karenanya, kata Puan, pemerintah mengharapkan keterlibatan dunia usaha. Pemerintah ingin ada percepatan untuk penyesuaian rasio dan kurikulum itu.

“Sekarang kami targetkan semua halnya bisa berjalan secara efektif dalam 4-5 bulan ke depan,” katanya.(ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Pastikan Bantuan Turun Sebelum Hari Pertama Sekolah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler