jpnn.com, SUMEDANG - Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Bandung beserta unsur gabungan menutup operasi pencarian korban bencana longsor di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (18/1).
Operasi SAR tersebut dihentikan setelah semua korban yang sebelumnya tertimbun tanah longsor ditemukan dan telah dievakuasi.
BACA JUGA: Peduli Bencana Sumedang, Pegadaian Salurkan Sembako dan Perlengkapan Ibadah
Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah mengatakan, pencarian itu dinyatakan ditutup setelah satu korban dalam pencarian yang tersisa ditemukan pada pukul 21.13 WIB.
Dengan demikian, sebanyak 40 warga yang menjadi korban tertimbun longsor telah ditemukan dan dievakuasi oleh Tim SAR.
BACA JUGA: Penjaga Melihat Hal Mencurigakan di Belakang Aula Lapas, Saat Dicek, Ya Tuhan
"Keberhasilan ini berkat kerja sama yang baik antara unsur yang ada di lapangan, sehingga semua korban yang menjadi korban bencana longsor ini berhasil dievakuasi di hari kesepuluh ini," kata Deden di Posko Koordinasi SAR Gabungan di Cimanggung, Kabupaten Sumedang pada Senin malam.
Deden menjelaskan, pada operasi pencarian hari kesepuluh ini ada delapan orang yang ditemukan.
BACA JUGA: Nasrun Dijemput Paksa oleh Jaksa, Langsung Ditahan
Dia juga menyebutkan proses pencarian ini sesuai dengan target yakni tepat selesai dalam tiga hari masa perpanjangan operasi SAR.
Sebelumnya Tim SAR menyatakan proses pencarian diperpanjang hingga tiga hari setelah pencarian menginjak hari ketujuh pada Jumat (15/1).
Peristiwa longsor itu sendiri terjadi pada Sabtu (9/1) petang dan malam hari.
Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo mengatakan pada tiga hari terakhir ini cuaca di kawasan itu memang cukup mendukung proses pencarian.
Selain itu, sejauh ini seluruh korban meninggal dunia yang berjumlah 40 orang itu berhasil teridentifikasi identitasnya oleh tim dokter dari kepolisian.
"Malam ini juga berhasil teridentifikasi, sehingga korban dapat segera dikebumikan oleh keluarga. Ini berkat sinergi semuanya dan ini kehendak Allah," kata Eko pada Senin malam.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam