Semua Merasa Kehilangan, Praka Anumerta Roy Febrianto Anak Kesayangan Mama

Minggu, 24 Januari 2021 – 21:19 WIB
Pemakaman jenazah almarhum Praka (anumerta) Roy Vebrianto di Taman Makam Pahlawan, Cikutra, Kota Bandung, Minggu (24/1). Foto: Taofik Achmad Hidayat/Radar Bandung

jpnn.com, BANDUNG - Anggota TNI Angkatan Darat yang gugur saat bertugas di Papua, Prajurit Satu Roy Vebrianto menerima kenaikan pangkat Prajurit Kepala atau Praka.

“Anugerah yang diberikan kepada almarhum adalah kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat,” kata Komandan Depo Pendidikan Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Letkol Tubagus Busyro, setelah pemakaman Roy Vebrianto di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra, Bandung, Minggu (24/1).

BACA JUGA: Pratu Roy Ditembak KKB di Bagian Dada, Sudah 4 Prajurit TNI Yonif 400/BR Gugur di Papua

“Semasa hidupnya, almarhum berpangkat prajurit satu, kemudian dinaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi sesuai keputusan Panglima TNI No. 44/I/2021 Tanggal 22 Januari 2021, dinaikan pangkat setingkat menjadi Prajurit Kepala Anumerta,” imbuh Tubagus.

Prosesi pemakaman Praka Anumerta Roy Febrianto berlangsung tertib. Selain dengan protokol kesehatan, juga dengan protokol kemiliteran.

BACA JUGA: Pratu Dedi Hamdani yang Gugur di Papua Berencana Cuti untuk Menikah, Tahun Ini

“Ini bentuk penghargaan yang terakhir untuk almarhum dari bangsa dan negara khususnya dari TNI, atas nama bakti almarhum selama hidupnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kuspriadi, ayahanda Praka Roy Vebrianto mengaku ikhlas atas kepergian anaknya itu.

BACA JUGA: Setelah Tembakan Salvo, Isak Tangis Air Mata Mengiringi Pemakaman Pelda Anumerta Rama Wahyudi

Kuspriadi yang juga anggota TNI mengungkapkan, dia mendapat informasi terkait kondisi anaknya, Jumat (22/1) pukul 05.50 WIB.

“Saya mau berangkat dinas, kemudian dapat telepon dari satuan bahwa telah terjadi kontak di Puncak Jaya Papua. Yang kebetulan posnya anak saya Roy Vebrianto. Dari situ kami menanyakan keadaan di sana. Informasinya Roy kena tembak,” ujar Kuspriadi.

“Saya konfirmasi, dalam evakuasi ke rumah sakit. Terus setengah jam berikutnya dinyatakan almarhum. Itu yang informasi dari sana langsung,” tambahnya.

Kuspriadi menceritakan anaknya tersebut direncanakan bertugas di Papua selama sepuluh bulan.

Dari kecil, Roy Vebrianto memang ingin bercita-cita menjadi prajurit TNI.

Lulus sekolah, Roy langsung masuk TNI.

“Kami sebagai orang tua mendukung yang terbaik untuk anak kami. Sehari-hari anaknya pendiam, berbakti sama orang tua, anak kesayangan mama, dan kami semua merasa kehilangan, karena ini tiba-tiba,” pungkas Kuspriadi.

Roy Vebrianto merupakan prajurit TNI dari Yonif R 400/BR yang meninggal dunia setelah ditembak kelompok bersenjata di Papua, Jumat (22/1).

Roy mengalami luka tembak di dada sebelah kanan dan meninggal setibanya di RS Mitra Masyarakat Timika setelah dievakuasi dengan menggunakan helikopter. (fik/radarbandung)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler