BACA JUGA: Minta Jaminan Keamanan
Sebagai penyumbang pemasukan negara kedua terbesar di Indonesia, sudah sewajarnya Kaltim mendapat jatah"Sangat banyak orang asli Kaltim yang mampu jadi menteri
BACA JUGA: Ical Titipi Menkes Baru soal HIV/AIDS
Pertimbangan asal daerah seharusnya juga harus jadi pertimbangan," cetus Awang Ferdian, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPD) asal Kaltim, Jumat (23/10)Awang menilai, pengisian posisi kabinet kali ini, merupakan bentuk terima kasih SBY terhadap partai politik pengusung saat dia menjadi calon presiden
BACA JUGA: Bangun Depo Nelayan, DKP Siap Gandeng PU
Dengan begitu, kepentingan politik lebih menonjol dibanding pertimbangan kepentingan daerah yang selama ini nyata-nyata sudah memberikan kontribusi besar pada pemerintah pusat.Namun anehnya, untuk beberapa daerah, SBY justru mengakomodasi permintaan "menteri jatah" daerah tersebut"Dia sudah tigakali jadi menteri, mungkin anda bisa menebak siapa dia," ungkap senator yang kini tengah menjajaki kursi Bupati di Kabupaten terkaya di Indonesia, Kutai Kartanegara ini
Meski agak kecewa, anggota DPD lain, Luther Kombong, mengaku tak bisa berbuat banyakMenurut dia, jika memang Kaltim berniat mengajukan figur menteri ke SBY, seharusnya sedari awal satu suaraMereka memilih seorang tokoh yang dinilai mampu dan punya kiprah di pusat dan daerah"Tapi belum ada orang Kaltim yang menonjol secara nasional," aku Luther.
Baik Luther maupun Awang sepakat bahwa secara konstitusional presiden memiliki hak penuh memilih menteriKekecewaan karena tak ada menteri dari Kaltim, menurut mereka, sedikit banyak bisa terobati jika pemerintah pusat peduli dengan cara mempercepat pembangunan kebutuhan dasar masyarakat semisal jalan serta listrik, yang terus menjadi permasalahan klise dan tak pernah ada solusinya.(pra/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Endang Janji Tak Gandeng Namru
Redaktur : Tim Redaksi