jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD RI dari Provinsi Papua Barat Mervin Sadipun Komber memfasilitasi pertemuan antara para petani pala tradisional Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (31/8). Pertemuan ini bertujuan untuk mendapatkan dukungan pemerintah bagi penetapan harga dasar pala yang menguntungkan petani.
Dalam kesempatan itu, Senator Mervin meminta dukungan Kemendag untuk memberikan akses distribusi pala dari Fakfak ke daerah tujuan pembeli yakni Jakarta dan Surabaya. Selain itu, Mervin meminta untuk membuka akses kerja sama Business-to-business (B2B) antara petani pala tradisional Kabupaten Fakfak dengan perusahaan pembeli pala.
BACA JUGA: Kadin Diminta Buka Akses Perdagangan Pala di Papua Barat
Mervin berencana akan bertemu para Duta Besar Indonesia di luar negeri melalui Kementerian Luar Negeri untuk membangun komunikasi dengan negara-negara yang berpotensi menjadi pembeli pala di Indonesia.
Rencananya, bulan September 2017, Mervin akan bertemu Kedubes RI di Singapura untuk menjajaki kemungkinan kerja sama perdagangan pala melalui Singapura. Karena Singapura merupakan pangsa pasar potensial di Asia Tenggara.
BACA JUGA: DPD Segera Bahas DIM Tata Beracara di Badan Kehormatan
Pada kesempatan itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Tjahya Widayanti memaparkan wilayah-wilayah sebaran pala di Indonesia, besaran harga pala di masing-masing daerah produksi di Indonesia, termasuk jenis, manfaat dan kegunaan pala, dan rencana dukungan Kemendag bagi petani pala di Kabupaten Fakfak.
Tjahya juga menyampaikan apresiasi kepada Anggota DPD RI Mervin Sadipun Komber karena telah memfasilitasi pertemuan tersebut.
BACA JUGA: Anggota MPR: Pak Presiden, Bangunlah Jiwa Orang Papua!
Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Pala Fakfak, Fredy Warpopor menyampaikan data-data tentang pala. Ia juga berharap kepada Kemendag untuk memperhatikan aspirasi dan permintaan Senator Mervin.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Tiket Kapal ke Raja Ampat Bikin Menjerit, Nih Solusi dari Senator Mervin
Redaktur & Reporter : Friederich