Seni Kaligrafi Kampung Lengkong Berpotensi Tembus Pasar Global 

Rabu, 29 Mei 2024 – 13:00 WIB
kehadiran Workshop dan Galeri Kaligrafi di Kampung Lengkong Kulon, Banten diharapkan membangkitkan semangat seniman muda untuk terus berkarya. Foto source for JPNN. com

jpnn.com, BANTEN - Seni kaligrafi tetap memiliki pasar khusus di hati masyarakat di tengah gempuran seni-seni buatan dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan. 

Akar seni kaligrafi Islam pun tetap dijaga agar tumbuh dan berkembang dengan kehadiran workshop dan galeri kaligrafi di berbagai lokasi. 

BACA JUGA: Terbongkar! Penyelundupan Barang Terlarang dalam Pigura Kaligrafi, Siapa Pemiliknya?

Salah satunya Workshop dan Galeri Kaligrafi di Kampung Lengkong Kulon, Banten. Kehadirannya diharapkan membangkitkan semangat seniman muda untuk terus berkarya.

"Harapan saya ini membangkitkan semangat para pemuda dan pelajar di Lengkong Kulon untuk mendalami kembali seni kaligrafi yang sudah menjadi ikon dari Lengkong itu sendiri," kata Ahmad Zawawi, guru di MTS Raudlatul Irfan dalam keterangannya, Rabu (29/5). 

BACA JUGA: Gelar Workshop DIY, Srikandi Ganjar Ajak Perempuan Milenial Berlatih Melukis Kaligrafi

Ahmad Zawawi bukan hanya seorang pendidik, tetapi juga seorang ahli kaligrafi yang pernah terlibat dalam penulisan mushaf Ibu Tien Soeharto antara tahun 1998 hingga 2001.

Baginya, kaligrafi bukan sekadar seni tetapi  warisan berharga yang harus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang.

BACA JUGA: Semarak Ramadan, Saga Gelar Lomba Kaligrafi hingga Bazar

"Ini harus lestari hingga generasi masa datang," ucapnya.

Dikisahkannya, seni kaligrafi di Lengkong dimulai oleh almarhum K. H. Mukhtar Hasan bin K. H. Hasan, diteruskan oleh K. H. Abdul Razak Muhili beserta para putra dan cucunya. 

Kini, dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk kepolisian setempat, galeri ini menjadi pusat kreativitas dan pelestarian seni kaligrafi. 

Lokasi galeri kaligrafi ini berada di sekitar Taman Makam Pahlawan Raden Aria Wangsakara, Kampung Lengkong Ulama, Desa Lengkong Kulon, Kecamatan Pagedangan.

Pembangunannya diinisiasi Kapolsek Pagedangan Seala Syah Alam setelah mengunjungi Kampung Lengkong dan mendengar kisah para seniman lokal. 

"Saya bersama anggota Polsek lainnya dan dibantu warga membangun galeri kaligrafi ini dengan harapan para seniman bisa lahir dari tempat ini," kata AKP Seala Syah Alam.

Dalam waktu hampir delapan bulan, galeri ini telah menjadi pusat aktivitas seni yang hidup.

Para seniman dari berbagai kalangan berkumpul, berbagi pengetahuan, dan menghasilkan karya-karya indah yang tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga berpotensi menembus pasar global.

"Inisiatif ini bukan hanya tentang seni, tetapi juga pemberdayaan ekonomi dan sosial," lanjutnya.

Seala menambahkan suatu wilayah atau daerah bisa terjaga situasi keamanan ketertiban masyarakatnya jika ekonominya tercukupi.

Dengan memanfaatkan potensi lokal dan mengembangkan usaha kecil menengah (UMKM), masyarakat di sekitar Pagedangan dapat merasakan dampak positifnya secara langsung.

"Workshop dan Galeri Kaligrafi Lengkong adalah bukti nyata bahwa warisan budaya dapat menjadi pondasi kuat untuk masa depan yang lebih baik," pungkasnya. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler