jpnn.com - PALEMBANG - Berdasarkan laporan satelit NOAA-18 per Kamis (18/9), di Sumatera Selatan terdapat delapan titik api yang saat ini tengah ditanggulangi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel.
Supaya pelaksanaan pemadaman api lebih maksimal terlebih akan menghadapi MTQ Internasional, BPBD bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan melakukan hujan buatan yang rencananya akan dilakukan pada Senin (22/9) mendatang.
“Meski sudah hujan, hari ini (kemarin, red) tapi tidak membantu banyak untuk mengurangi asap. Karena itu, kita akan lakukan hujan buatan. Upaya stakeholder di daerah sudah maksimal, nah mulai besok (hari ini, red) akan diperkuat dari pusat. Kita akan melakukan apel sekaligus mengaktifasikan seluruh rencana yang telah ada dan perlu disempurnakan,” terang Kepala BNPB, Syamsul Maarif, kepada sejumlah wartawan usai melakukan rapat koordinasi terkait penanggulangan asap jelang pelaksanaan MTQ Internasional di Griya Agung, Jumat (19/9).
Upaya dilakukan yakni, grounddress generator yang telah dipasang di Bandara SMB II Palembang sejak Juli lalu akan ditambah, sehingga akan menjadi enam unit. Dan diharapkan alat ini sudah terpasang pada Minggu (20/9).
BACA JUGA: Mantan Ketua DPRD Medan Belum Kembalikan Mobil Dinas
Dikatakan Syamsul, menurut keterangan dari pihak Bandara SMB II Palembang, saat ini persoalan pesawat tidak mengalami kendala.
“Karena beberapa peralatan sudah kita siapkan di Bandara SMB II Palembang, sehingga Insya Allah pelaksanaan MTQ Internasional di Sumsel tidak akan masalah. Menurut laporan dari BMKG, memang kita harus mewaspadai pada akhir September ini akan kekurangan hujan.
Namun, kita harus melakukan skenario terburuk hingga awal minggu Oktober bisa turun hujan meskipun belum hujan lebat,” lanjutnya.
BACA JUGA: Lima Pemda Di Jatim Batalkan Tes CPNS
Upaya lainnya yang dilakukan yakni BNPB bersama pemerintah pusat akan memberikan segala bantuan keperluannya dengan catatan bahwa segera dikeluarkannya catatan siaga darurat dari kabupaten/kota yang bersangkutan. Selain pesawat Hercules, pihaknya juga akan mendatangkan helikopter kamov berkapasitas 4,5 ton.
“Insyaallah besok sore (hari ini, red) akan didatangkan pesawatnya dari Riau, demikian pula dengan pesawat Hercules yang digunakan untuk modifikasi cuaca akan kita akan pindahkan dari Kalimantan. Pesawat Hercules akan datang pada hari Minggu nanti, dan saat ini kami juga sedang menunggu pesawat dari Australia,” katanya lagi.
BACA JUGA: Kalbar Bakal Dipecah jadi 3 Provinsi
Ditambahkannya, kebakaran yang terjadi tidak hanya terjadi di permukaan namun juga di bawah permukaan. Dan kebakaran ini bukan kehendak alam melainkan disebabkan oleh manusia, oleh karena itu pihak TNI/Polri telah melaksanakan patroli.
Disinggung mengenai sebaran asap, terang Syamsul, masih berada di Sumatera yang berasal dari Lampung, Sumsel, Jambi, dan Riau. Arah angin dari Sumsel ke Sumbar, lalu ke Samudera Hindia.
“Kita tentunya berharap kebakaran hutan dan lahan ini lebih dicegah daripada hanya berusaha memadamkan,” katanya lagi.
Berbeda dengan satelit NOAA-18, pantauan satelit Modis yang memiliki resolusi lebih detil pada Jumat (19/9) pukul 11.45 WIB, hotspot ternyata tidak terdata di wilayah Sumatera, karena tidak terlintasi oleh satelit Modis.
Demikian pula dengan sebaran asap juga berkurang dibandingkan dengan seminggu terakhir, namun ancaman bencana asap akan makin meningkat hingga Oktober nanti.
“Semua potensi nasional diharapkan bisa berkolaborasi membantu Pemda mengatasi kebakaran hutan lahan. TNI, Polri, Manggala Agni, Brigade Kebakaran Lahan dan Kebun Kementan, Kemenkes dan lainnya meningkatkan perannya mengatasi karlahut,” pungkasnya.
BNPB akan menambah armada pemboman air yaitu satu unit helikopter Kamov, dua unit Sikorsky, satu unit MI-18, dan pesawat bomber.
Saat ini sembilan helikopter telah disebar ke Riau, Sumsel, Kalbar, dan Kalteng. Bahkan di Riau operasi hujan buatan dan pemboman air dilakukan sejak April hingga saat ini.(ety)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gagal Gasak Duit Pengurus Masjid, Pencopet Ditangkap
Redaktur : Tim Redaksi