jpnn.com, JAKARTA - Lembaga data kualitas udara IQ Air mencatat Jakarta sebagai kota paling berpolusi dunia dengan indeks 193 pada Senin (20/6). Jakarta berada di peringkat satu disusul Santiago dan Johannesburg.
Melansir dari laman resmi IQ Air di Jakarta, kualitas udara ibu kota masuk kategori tidak sehat karena konsentrasi PM2.5. Angka saat ini 27,4 kali dari nilai pedoman kualitas udara tahunan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
BACA JUGA: Sangat Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia Hari Ini
Konsentrasi PM2.5 di Jakarta berada pada angka 136,9 gram per meter kubik.
PM2.5 mengacu pada materi mikroskopis tertentu dengan diameter 2,5 mikrometer atau kurang, dengan berbagai efek merugikan pada kesehatan manusia dan lingkungan.
BACA JUGA: Awas! Polusi Udara Bisa Sebabkan Bayi Terlahir Prematur
IQ Air menyebutkan PM2.5 salah satu polutan utama yang digunakan dalam menghitung kualitas udara kota atau negara secara keseluruhan.
Berdasarkan analisis BMKG, konsentrasi PM2.5 yang tinggi di Jakarta dipengaruhi oleh berbagai sumber emisi, seperti transportasi, residensial, dan kawasan industri yang dekat dengan Jakarta.
BACA JUGA: KM Ladang Pertiwi Berpenumpang 43 Orang Tenggelam, TNI AL Kerahkan KRI dan Pesawat Udara
Selain itu, proses pergerakan polutan udara seperti PM2.5 dipengaruhi oleh pola angin yang bergerak dari satu lokasi ke tempat yang lain. Angin yang membawa PM2.5 dari sumber emisi dapat bergerak menuju lokasi lain sehingga menyebabkan terjadinya potensi peningkatan konsentrasi PM2.5.
Faktor lainnya yang mempengaruhi peningkatan PM2.5 bersumber dari tingginya kelembapan udara yang menyebabkan peningkatan proses adsorpsi atau perubahan wujud dari gas menjadi partikel.
Proses ini menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi PM2.5 yang difasilitasi kadar air di udara.
IQ Air menyarankan masyarakat untuk menggunakan masker saat berada di luar ruangan, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor masuk ke dalam rumah, menggunakan pembersih udara, dan hindari olahraga di luar ruangan.
Secara global, kualitas udara di Jakarta pagi ini menduduki peringkat terburuk disusul Santiago di Chile yang memiliki indeks 175 dan Johannesburg di Afrika Selatan dengan indeks 158. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Investasi Tesla di Indonesia Berpotensi Mengancam Hak Warga Menghirup Udara Bersih
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga