jpnn.com, JAKARTA - Senior Partai Golkar Freddy Latumahina menilai kepemimpinan Airlangga Hartanto selama tiga tahun belakangan membawa partai ke arah yang gelap.
Menurut dia, suara partai anjlok, konsolidasi pengurus di daerah dengan pusat tidak berjalan baik, partai tidak dijalankan sesuai AD/ART.
BACA JUGA: Pelaku yang Hantam Wanita Difabel Pakai Palu Ditangkap, Ternyata Ini Motifnya...
Oleh karena itu, kata Freddy, wajar kalau banyak kader di daerah tidak menginginkan Airlangga kembali menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
"Tiga tahun Airlangga pimpin partai, suara turun. Daerah-daerah kehilangan ketokohan Golkar. Jadi bukan hanya di nasional saja. Ini membuat semua orang yang cinta partai bertanya-tanya. Mekanisme tingkat pusat tidak jalan, suka-suka dia, ada kesalahan konsolidasi organisasi, melanggar konstitusi partai, otoriter," kata Freddy saat dikonfirmasi, Rabu (20/11).
BACA JUGA: Dua Tokoh Senior Golkar Dukung Bamsoet Jadi Ketua Umum
Freddy meyakini kader yang betul-betul mencintai Golkar pasti akan bersuara melihat kondisi partai saat ini. Dia memastikan desakan dari para senior agar Airlangga tidak lagi memimpin Golkar bukan karena masalah pribadi, tetapi agar partai ini menjalani agenda politik selanjutnya.
"Kesimpulan akhirnya, harus ada perubahan, mengganti semuanya dengan orang baru yang sudah terbukti. Siapa dia? Bambang Soesatyo," tegas Freddy.
BACA JUGA: ASFC U-18: Timnas Pelajar Indonesia Takluk dari Tiongkok
Menurut Freddy, pria yang akrab disapa Bamsoet itu salah satu kader yang cukup berprestasi dan layak didukung menjadi ketua umum. Bamsoet punya jejak sangat panjang dalam berorganisasi. Dia juga terbuka dengan semua kalangan.
"Ini tokoh benaran. Dia berhasil memimpin DPR. Selama dua tahun, semua berjalan dengan baik. Keputusan diambil dengan musyawarah mufakat. Produksi undang-undang berjalan dengan baik," terang Freddy. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga