Sentimen Negatif Kepung Bursa

Senin, 17 Maret 2014 – 07:37 WIB

JAKARTA - Pergerakan meyakinkan indeks harga saham gabungan (IHSG) akhir pekan lalu berubah arah pada perdagangan minggu ini. Sentimen global cenderung negative, terutama dari bursa Amerika Serikat (AS) yang masih tertahan di zona merah.
       
Pada akhir pekan lalu indeks meroket 152,476 poin (3,226 persen) ke level 4.878,643. Indeks LQ45 juga melambung 36,26 poin (4,56 persen) ke posisi 830,67. Lonjakan indeks bertolak belakang dengan mayoritas bursa di kawasan Asia yang rata-rata melemah.
       
Begitu pula bursa AS masih belum mampu beralih ke teritori positif. Akhir pekan lalu indeks S&P 500 drop 5,21 poin (0,28 persen) ke 1.841,13. Indeks Dow Jones terkoreksi 43,22 poin (0,27 persen) ke 16.065,67. Sedangkan indeks Nasdaq turun 15,02 poin (0,35 persen) ke 4.245,40.
       
"Rilis penurunan price producer index (PPI) dan consumer sentiment memberikan sentimen kurang baik sehingga bursa AS kembali memerah. Pelaku pasar juga masih diliputi kekhawatiran potensi peningkatan krisis geopolitik di Ukraina," kata Head of Technical Research PT Trust Securities Reza Priyambada kemarin.
       
Sentimen yang sama juga membuat bursa Asia mayoritas melemah akhir pekan kemarin. Ditambah lagi adanya kecemasan perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Mayoritas bursa saham Eropa juga menantikan hasil referendum Crimea di Ukraina.
       
Dari dalam negeri, tambah dia, sentimen masih bergerak positif. Terutama terkait dengan penetapan suku bunga acuan BI rate oleh Bank Indonesia yang tidak berubah di level 7,5 persen.

Di samping itu, apresiasi nilai tukar rupiah dan konsistensi investor asing mencatatkan nilai beli bersih (net buy) sehingga menambah capital inflow turut mendongkrak indeks.

BACA JUGA: Garuda Buka Rute Jakarta-Palu Tanpa Transit

Sentimen positif dari dalam negeri itu diharapkan cukup kuat untuk mendorong IHSG kembali menguat awal pekan ini. Meski begitu, peluang kenaikan sama besar dengan terjadinya aksi ambil untung (profit taking) yang bisa menyebabkan koreksi.

"Jika kondisi (pasca kenaikan tinggi) ini dimanfaatkan untuk profit taking, maka ada potensi terjadi koreksi," ujarnya. Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4.650"4.756 dan resistance 4.885"4.912. (gen/oki)

BACA JUGA: Skuter Piaggio Makin Diminati di Indonesia

Rekom:

SRTG      Saratoga                 4.775          4.765           4.78 5
INTP        Indocement          24.000        23.900        24.650
RALS      Ramayana               1.430         1.410           1.510
MYOR     Mayora Indah        30.325        30.300        30.450

BACA JUGA: Cash Back dari Mazda CX - 5

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... OJK Usut Gadai Emas Syariah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler