jpnn.com - JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan awal pekan. Penguatan IHSG terbuka seiring datangnya sentimen positif dari bursa saham Amerika Serikat (AS). Akhir pekan lalu IHSG ditutup turun 13,218 poin (0,261 persen) ke level 5.053,76.
Head of Technical Research PT Trust Securities Reza Priyambada memperkirakan, hari ini IHSG berada pada rentang support 5.035-5.044 dan resistance 5.067-5.087.
BACA JUGA: LG Inves Rp 14,4 Triliun di Papua Barat
"Masih banyaknya sentimen negatif membuat IHSG sulit rebound. Namun potensi pelemahan bisa tertahan jika pelaku pasar memanfaatkan untuk buy on weakness," ungkapnya kemarin.
Aksi beli sangat mungkin terjadi pada awal pekan memanfaatkan momen positif dari hijaunya bursa saham AS pada akhir pekan lalu. Penguatan Wall Street cukup signifikan. Indeks S&P 500 naik 22,02 poin (1,15 persen) ke 1.931,59, indeks Dow Jones menanjak 185,66 poin (1,13 persen) ke 16.553,93, dan Nasdaq melejit 35,93 poin (0,83 persen) ke 4.370,9.
BACA JUGA: HPP Gula Kristal Putih Kini Rp 8.500 Per Kg
Reza mengatakan, kenaikan bursa AS seiring redanya ketegangan di Ukraina dan Rusia serta rilis kenaikan non-farm productivity yang dibarengi rilis kinerja emiten yang melampaui estimasi. "Sentimen dari potensi agresi militer AS ke Irak sementara dapat tertutupi," kata dia.
Di pasar uang, rupiah diperkirakan masih tertekan terhadap dolar AS (USD). Melemahnya mata uang euro dan emerging market terhadap USD menjadi salah satu penyebab depresiasi rupiah.
BACA JUGA: Soal Harga Solar, PLN-Pertamina Masih Belum Sepakat
Di luar itu, sentimen lain yang perlu diwaspadai adalah gerakan terorisme. Gencarnya pemberitaan gerakan ISIS yang meluas di wilayah di Timur Tengah berpotensi memicu kenaikan harga minyak.
"Pelaku pasar mengkhawatirkan melonjaknya harga minyak dan USD," ucap Reza.
Investor di Eropa merespons negatif langkah Presiden Obama yang mengisyaratkan memberi lampu hijau kepada militer menyerang wilayah-wilayah Irak basis perkumpulan ISIS. (gen/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Layanan Imigrasi Batal Pindah, AirAsia Lega
Redaktur : Tim Redaksi