jpnn.com - KETIKA sedang kesakitan akibat terjatuh atau tergores luka, pernahkah anda disentuh oleh anggota keluarga terutama pasangan anda, lantas rasa sakit itu mereda?
Sentuhan yang lembut memang bisa meredakan rasa sakit yang dialami seseorang. Mini studi di Finlandia menemukan bahwa kontak tubuh berupa sentuhan yang lembut bisa menyebabkan penurunan opioid alami di daerah otak yang berhubungan dengan sirkulasi reward otak.
BACA JUGA: Pendidikan Seks yang Tepat Untuk Anak
"Sistem opioid biasanya berperan selama sakit sehingga membuat seseorang bisa merasa kesakitan. Nah, dengan sentuhan, opioid alami akan menurun sehingga anda tidak terlalu kesakitan," kata peneliti, Lauri Nummenmaa Guardian, seperti dilansir laman The New Age, jumat (29/11).
Peneliti juga mengatakan bahwa penurunan opioid alami bisa saja bekerja dengan cara yang mirip dengan obat penghilang rasa sakit sehingga membuat tubuh seseorang lebih nyaman.
BACA JUGA: 7 Manfaat Membaca Buku Bagi Kesehatan
Selain itu, sentuhan lembut juga mengaktifkan bahan kimia dalam sistem opioid otak yang bisa memegang peranan penting untuk mempererat ikatan sosial dan dapat membantu otak membedakan mana orang asing dan mana orang yang kita kenal dan kita cintai. Maka dari itu, peneliti tidak heran jika belaian atau sentuhan bisa mempererat hubungan seseorang.
Peneliti mengamati aktivitas otak dari sembilan pria menggunakan PET Scan yang bisa mendeteksi radiasi yang dipancarkan oleh molekul perunut untuk menghasilkan gambar 3D dari otak. Dalam satu tes, pria berbaring dengan hanya menggunakan celana.
BACA JUGA: Tetap Beri ASI Untuk Cegah Alergi
Kemudian, pasangan mereka diminta menyentuhnya dengan lembut di seluruh tubuh, kecuali pada bagian alat vitalnya. Pada tes kedua, pria berbaring sendirian tanpa adanya sentuhan dari pasangannya.
Hasil scan menunjukkan bahwa belaian lembut menyebabkan penurunan opioid alami di daerah otak yang berguna untuk mengurangi rasa nyeri. (fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenakan Kaus Kaki di Ranjang Bantu Wanita Capai Orgasme
Redaktur : Tim Redaksi