jpnn.com - IDEALNYA anak-anak mendapatkan ASI Eksklusif hingga usia 6 bulan. Namun di Inggris, banyak ibu terlalu dini mengenalkan anaknya dengan makanan padat. Penelitian menunjukkan, tetap melanjutkan ASI bisa mencegah alergi.
Para peneliti di University of Southampton membuktikan bahwa dengan mengombinasikan makanan padat dan ASI, sistem imun bayi dapat berkembang lebih optimal. Dengan terus melanjutkan pemberian ASI, anak lebih terlindungi dari risiko alergi.
BACA JUGA: Kenakan Kaus Kaki di Ranjang Bantu Wanita Capai Orgasme
"Para ibu sebaiknya terus menyusui anaknya sambil mengenalkan makanan padat kepada si bayi sehingga sistem kekebalannya memperoleh manfaat dari faktor imunologi dari ASI yang bertugas mendidik' sistem tersebut," kata ketua tim peneliti, Dr. Kate Grimshaw, seperti dilansir laman Daily Mail, Kamis (28/11).
Dr. Grimshaw sama sekali tidak menganjurkan anak-anak dikenalkan makanan padat sebelum usia 17 pekan. Menurutnya, memperkenalkan makanan padat sebelum usia tersebut membuat anak lebih rentan mengalami alergi.
BACA JUGA: Ibu Harus Peka Problem Anak
Kesimpulan itu ditarik dari hasil pengamatannya terhadap 41 bayi yang akhirnya mengidap alergi terhadap makanan tertentu. Dibandingkan dengan pola makan 82 anak yang tidak memiliki alergi apapun, Dr. Grimshaw menemukan adanya perbedaan penting.
Perbedaan tersebut adalah, anak-anak yang memiliki alergi. mengenal makanan padat lebih awal dibandingkan dengan anak-anak yang tidak memiliki alergi.
BACA JUGA: Remaja Kota Lebih Rentan Terkena HIV AIDS
Temuan lain dalam penelitian ini adalah bahwa anak-anak cenderung tidak mendapatkan ASI bila sudah dikenalkan pada susu sapi pada usia 17 pekan saat diperkenalkan makanan padat. Anjuran para ahli sendiri mengatakan, hingga usia 6 bulan bayi hanya perlu mendapat ASI tanpa tambahan apapun.
National Health Service (NHS) pun hingga saat ini menganjurkan bahwa bayi baru boleh diperkenalkan dengan makanan padat pada usia 6 bulan.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belajar Fotografi Ampuh Cegah Pikun
Redaktur : Tim Redaksi