Seorang IRT Meninggal Dunia Saat Antre Minyak Goreng

Selasa, 15 Maret 2022 – 18:23 WIB
Suasana di rumah duka korban bernama Rita Riyani (49) yang meninggal dunia akibat ikut mengantre minyak goreng di Samarinda, Kalimantan Timur. Foto: Inafis Satreskrim Polresta Samarinda

jpnn.com, SAMARINDA - Dampak kelangkaan minyak goreng kembali menimbulkan korban jiwa. Peristiwa ini terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur.

Seorang ibu rumah tangga (IRT) diduga meninggal dunia setelah ikut mengantre membeli minyak goreng.

BACA JUGA: 5 Fakta Terbaru soal Minyak Goreng, Nomor 2 Bikin Ngeri

Dari informasi yang dihimpun, korban bernama Rita Riyani (49) itu meninggal dunia pada Selasa (15/3/2022) Siang.

Perempuan 49 tahun tersebut meninggal dunia akibat kelelahan mengantre membeli minyak goreng di sebuah mini market, Jalan AW Syahranie, Kecamatan Samarinda Utara pada Minggu (13/3) lalu. 

BACA JUGA: Kapolri dan Mendag Lutfi Mengecek Pabrik Minyak Goreng di Jakarta Utara, Ini yang Ditemukan

Dikisahkan, IRT beranak empat itu tiba-tiba saja terjatuh tak sadarkan diri ketika sedang berdesakan menanti giliran membeli minyak goreng.

Warga Jalan Pangeran Suryanata, Kecamatan Samarinda Ulu itu kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah AW Sjahranie guna mendapatkan penanganan. 

BACA JUGA: Tok! Pemerintah Gelontorkan Subsidi Minyak Goreng, Sebegini Besarannya

Naas, korban yang sudah dua hari tidak kunjung sadarkan diri tersebut, menghembuskan napas terakhir saat masih dalam penanganan.

Kasubnit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda Aiptu Harry Cahyadi mengatakan sebelum tak sadarkan diri, korban sempat mengaku keram pada salah satu tangannya.

"Sebelum pingsan korban sempat menelepon suaminya. Setelah itu dia tidak sadarkan diri dan segera dibawa ke rumah sakit oleh orang sekitar yang juga mengantre beli minyak goreng," kata Harry Cahyadi dikonfirmasi JPNN.com, Selasa sore. 

Lebih jauh, dia menjelaskan dari hasil penyelidikan kepolisian sebelum jatuh pingsan, ia sempat beberapa kali mengantre membeli minyak goreng di beberapa toko swalayan lainnya.

"Dari pukul 11.00 WiITA, korban berangkat ke salah satu gerai swalayan di Jalan Suryanata dan mendapatkan 2 liter minyak goreng. Kemudian kembali mengantre di gerai swalayan lainnya di jalan yang sama dan kembali mendapatkan 2 liter pembelian minyak goreng," beber Harry Cahyadi. 

Tak berhenti sampai di situ, korban kembali melanjutkan memburu minyak goreng di gerai swalayan Jalan Kadrie Oening dan kembali mendapatkan 2 liter minyak goreng. 

"Terakhir korban kembali mengantre di gerai swalayan Jalan AW Sjahranie untuk membeli 2 liter minyak goreng lagi, dan di situ kejadian korban pingsan," imbuhnya. 

Dari hasil pemeriksaan medis dan penyelidikan petugas, korban diketahui memiliki riwayat penyakit sesak nafas yang diduga menjadi penyebab kematiannya.

"Terakhir keterangan dari pihak keluarga jenazah akan di makamkan di pemakaman Jalan Suryanata pada hari ini," pungkas Harry.(mcr14/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Carut-marut Pengelolaan Minyak Goreng adalah Ironi di Negeri Penghasil CPO


Redaktur : Friederich
Reporter : Arditya Abdul Aziz

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler