jpnn.com, MESIR - Serangan kelompok milisi terhadap pos pemeriksaan di stasiun pemompa air di Semenanjung Sinai, Mesir, sangat mematikan.
Seorang perwira dan sepuluh tentara Mesir tewas.
BACA JUGA: Viral, Perwira Buka Blokade, Begini Cerita Sebenarnya
Demikian disampaikan juru bicara militer dan sumber keamanan Mesir.
Insiden kal ini merupakan serangan paling mematikan dalam beberapa tahun belakangan di Sinai Utara.
BACA JUGA: Rusia Lumpuhkan Sistem Kesehatan Ukraina, Ratusan RS Hancur, Obat-obatan Langka
Pasukan keamanan Mesir diketahui saat ini sedang memerangi kelompok yang berafiliasi dengan ISIS.
Serangan terjadi pada Sabtu pagi di jalan yang mengarah ke timur dari Terusan Suez ke Hasanah di Sinai Utara, menurut dua sumber keamanan.
BACA JUGA: Dulu Berjihad di Jalan ISIS, Kini Merengek demi Ampunan Warga Prancis
Sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan itu mengungkapkan bahwa milisi menyerang dengan kendaraan yang dilengkapi bom.
Mereka menembakkan senjata berat yang dipasang di truk pikap, sebelum bala bantuan militer melawan dan melakukan pengejaran.
"Elemen teroris sedang dikejar dan dikepung di daerah terpencil di Sinai," kata juru bicara Mesir Gharib Abdel Hafez.
Selain korban tewas, lima orang lainnya terluka dalam peristiwa tersebut.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Sejak 2018 militer telah memperluas kendali atas daerah pesisir Sinai Utara antara Jalur Gaza di timur dan Terusan Suez di barat.
Langkah ini memungkinkan sejumlah kegiatan sipil dan pengembangan infrastruktur aktif kembali.
Namun, serangan sporadis masih terjadi ketika para milisi mencari perlindungan di daerah gurun di selatan pantai dan menggunakan berbagai taktik seperti menembak dan memasang alat peledak.(Antara/Reuters/JPNN)
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang