jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir berhasil membawa Indonesia meraih peringkat terbaik di FIFA dalam 1 dekade atau 10 tahun terakhir.
Pasalnya, dalam waktu baru dua bulan kepemimpinannya, Menteri BUMN ini berhasil meningkatkan peringkat Indonesia dari 151 menjadi 149.
BACA JUGA: Erick Thohir Ultimatum Pelaku Match Fixing, Sanksi Seumur Hidup dan Degradasi Klub
"Saya menilai bahwa jika melihat 10 (tahun) terakhir, kita tidak pernah di bawah (ranking) 150. Nah, ini baru dua bulan sudah ke-149, artinya apa? Kalau kita kerja lebih giat lagi, potensinya luas," ujar Erick Thohir.
Seperti diketahui, Indonesia naik dua peringkat dalam ranking FIFA terbaru.
BACA JUGA: Peringati HUT ke-93 PSSI, Erick Thohir Beri Perhatian Kepada Para Legenda Sepak Bola Indonesia
Hasil kemenangan dan imbang melawan Burundi pada FIFA Matchday bulan lalu membuat posisi Indonesia dalam ranking FIFA naik dua peringkat.
Indonesia berada di peringkat 149 dalam ranking FIFA terbaru dari yang sebelumnya 151 dunia.
BACA JUGA: Jokowi Apresiasi Gebrakan Erick Thohir Berhasil Wujudkan Hunian Milenial Terjangkau
Burundi yang sebelumnya berada di posisi 141 sebelum melawan Indonesia, turun ke posisi 145 dunia.
Erick Thohir sebelumnya menyatakan memperbaiki ranking FIFA akan terus dilakukan dengan menjadwalkan FIFA Matchday dari jauh-jauh hari.
Selanjutnya Timnas Indonesia akan dijadwalkan menjalani FIFA Matchday melawan Palestina pada Juni mendatang.
Tak hanya itu, dalam upaya memperbaiki peringkat dan prestasi Timnas Indonesia, Eks Presiden Inter Milan ini mengatakan perlu kerja sama dari berbagai insan sepak bola.
Seperti halnya upaya bersama dalam mewujudkan trasnformasi dunia sepak bola.
Erick Thohir sudah mengambil langkah pasti untuk memperbaiki kualitas para wasit dengan memberikan asuransi dan upaya kepedulian untuk para legenda sepak bola.
Selain itu, pemberantasan mafia bola juga dilaksanakan Erick dengan serius bersama PSSI.
Tak main – main, Erick Thohir akan memberikan sanksi tegas seumur hidup dan hukuman degdradasi bagi klub yang terlibat.
"Tinggal bagaimana kita kompak. Kita bersatu. Ini bukan kerja individu. Ini kerja bersama, supaya memastikan Timnas kita bisa juga dapat peringkat yang lebih baik," pungkas Erick. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi