jpnn.com - JAKARTA - Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) akhirnya sepakat untuk mengakhiri dualisme di parlemen. Kesepakatan dicapai dalam pertemuan antara kedua kubu dengan lima pimpinan DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/11).
"Kesepakatannya saling menghormati dan menghargai dan penyelesainnya terefleksi dalam AKD yang akan dibentuk bersama-sama antara KMP-KIH, termasuk jumlahnya sudah disepakati," kata politikus PDI Perjuangan, Pramono Anung usai pertemuan.
BACA JUGA: Langkah Ini yang Harus Ditempuh Untuk Interpelasi Jokowi
Dalam pertemuan tersebut, Pramono dan Ketua Fraksi PDIP DPR Olly Dondo Kambey mewakili KIH. Sementara dari KMP hadir Sekjen Partai Golkar Idrus Marham.
Menurut Pramono, KIH akan mendapat jatah pimpinan di seluruh alat kelengkapan dewan (AKD). Namun, mantan Sekjen PDIP ini enggan menyebutkan jumlah yang disepakati.
BACA JUGA: Daerah Protes, Tujuan Pendataan Honorer K2 Tidak Jelas
"Yang pasti lebih dari 16 (kursi pimpinan)," tuturnya.
Hasil pertemuan rencananya akan diformalkan dalam bentuk sebuah nota kesepakatan yang akan ditandatangani sore nanti. Penandatanganan akan dilakukan oleh Pramono dan Olly dari KIH dan Idrus serta Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dari KMP.
BACA JUGA: Kesepakatan Diteken Malam Ini, UU MD3 Segera Direvisi
Lebih lanjut Pramono mengatakan, dengan adanya kesepakatan ini maka fraksi-fraksi anggota KIH akan segera mendaftarkan nama-nama anggota komisi. Ia berharap, setelah dualisme selesai DPR dapat segera bekerja seperti biasa.
"Kamis nanti ada paripurna untuk syarat awal pembentukan nama komisi. Untuk sekarang kami anggap sudah selesai (dualisme)," pungkas mantan Wakil Ketua DPR RI ini. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bisakah Jokowi Diinterpelasi Hanya Karena Kasus PPP?
Redaktur : Tim Redaksi