jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemnaker) Anwar Sanusi mengajak Universitas Trilogi bersama-sama dengan Kemnaker menjawab berbagai tantangan ketenagakerjaan.
Hal ini disampaikan Sekjen Anwar Sanusi di acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kemnaker dengan Universitas Trilogi dalam bidang peningkatan sumber daya manusia, pengkajian, dan pengabdian kepada masyarakat.
BACA JUGA: Cegah PHK di Industri Padat Karya Berbasis Ekspor, Kemnaker Terbitkan Permenaker Nomor 5
Penandatanganan MoU dalam mendukung pembangunan ketenagakerjaan tersebut berlangsung di kampus Universitas Trilogi Jakarta, Sabtu (18/3).
Sekjen Anwar menyebutkan tantangan ketenagakerjaan pertama adalah era disrupsi teknologi digital.
BACA JUGA: Menaker Ida Bertemu Menteri Sivakumar di Kuala Lumpur, Bahas Hal Penting, Ada Apa?
Perubahan teknologi telah mengubah seluruh lanskap, termasuk bidang ketenagakerjan.
"Dampak dari era disrupsi teknologi terhadap ketenagakerjaan, yaitu banyak jenis pekerjaan lama yang hilang, tetapi pada saat bersamaan banyak jenis pekerjaan baru yang tumbuh. Dalam menjawab persoalan ini membutuhkan sikap yang tepat," kata Sekjen Anwar.
Kedua, tantangan terkait SDM.
Sekjen Anwar mengemukakan bahwa hingga saat ini
angkatan kerja masih didominasi oleh angkatan kerja dengan tingkat pendidikan SMP ke bawah dengan persentase lebih tinggi 56 persen.
Menurutnya, data tersebut menjadi tantangan bagi Kemnaker dan perguruan tinggi dalam meningkatkan kompetensi SDM dengan sebuah keterampilan.
Ketiga, bonus demografi.
Sekjen Anwar berkeyakinan jika dikelola dengan baik, bonus demografi akan mendatangkan manfaat atau keuntungan, berupa pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebaliknya, bonus demografi yang tidak dikelola dengan tepat akan mendatangkan masalah sosial, seperti membeludaknya pengangguran.
"Ini tugas kita bersama. Kami mengajak kepada Universitas Trilogi, Pak Rektor seluruh jajaran bagaimana kita berkolaborasi, bagaimana kita bisa bekerja sama untuk menciptakan berbagai SDM unggul yang banyak," ajak Sekjen Anwar.
Keempat, tingkat produktivitas tenaga kerja Indonesia masih di bawah rata-rata ASEAN. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi