Sepakbola Inggris, Magnet Wisata yang Menguras Kantong

Jumat, 12 Desember 2014 – 19:05 WIB
Seorang suporter tengah menyapa mascot West Ham United. Foto Ahmad Reza Khomaini/INDOPOS/JPNN.com

jpnn.com - INGGRIS tidak bisa dipisahkan dengan sepakbola. Sebagai negara yang mengklaim pendiri sepakbola, warga Inggris begitu bangga terhadap warisan nenek moyang mereka dari abad ke-15 tersebut. 99 persen masyarakatnya menggandrungi sepakbola.

Ratusan klub sepakbola mulai dari Conference Division (Amatir) hingga level profesional Premier League tak pernah sepi dari penonton.

BACA JUGA: Tinggalkan Australia demi Mengurus Anak Miskin di Tanah Air

”Saya dan keluarga besar saya adalah pendukung setia Ipswich Town. Sudah puluhan tahun kami mendukung klub tersebut. Klub ini merupakan klub kebesaran kota kami,” ucap Jenny, wanita asal kota Ipswich yang berbincang ringan bersama INDOPOS (Grup JPNN.com) di bandara Bratislava, Slowakia, (6/12).

Sama seperti Jenny, Liga Inggris pun menjadi tontonan menarik bagi publik dunia, termasuk Indonesia. Siaran langsung Liga Inggris di layar kaca paling diburu penonton di tanah air. Bahkan tidak sedikit turis asal Indonesia yang berkunjung ke negeri Ratu Elizabeth untuk menonton langsung pertandingan English Premier League.

BACA JUGA: Menikmati Pesona Alam Desa Nanai, Balangan

”Beberapa tahun terakhir ini, banyak penonton asing yang menyaksikan pertandingan sepakbola di Inggris. Klub-klub besar paling banyak kedatangan turis asing,” ucap Jenny.

”Apakah Anda juga ingin nonton sepakbola?,” tanya wanita paruh baya ini kepada koran ini. Saya pun menjawabnya dengan senyuman. Mayoritas warga Indonesia memang mengidamkan untuk bisa menyaksikan langsung laga liga Inggris. Kunjungan indopos.co.id  ke ibukota Inggris kali ini memang khusus untuk menyaksikan salah satu laga Premier League, yakni West Ham United menjamu Swansea di Stadion Upton Park, London Timur, Minggu (7/12) lalu.

BACA JUGA: Penjual Sayur Pencetak Rekor Dunia Renang

West Ham United, di mata sebagian besar pecinta Premier League di tanah air, merupakan tim mediocare asal kota London. Klub berjuluk The Hammers ini tidak sementereng Chelsea, Arsenal, Manchester City, Liverpool, dan Manchester United. Ini bisa dimaklumi, lantaran prestasi The Hammers yang tak semengkilap klub-klub di atas.

”West Ham itu klub yang memiliki sejarah besar dalam kancah sepakbola Inggris. Tiga pemain West Ham, salah satunya kapten Bobby Moore, berhasil membawa Inggris juara Piala Dunia. Mana (kontribusi) Chelsea dan City? Mereka besar karena investor asing.

Fans mereka juga fans dadakan, beda dengan kami yang natural,” kata Joe Willen, pendukung setia West Ham yang asli London Timur ini, saat berbincang dengan indopos.co.id  di Lord Stanley Pub. Sepakbola Inggris memiliki daya tarik tersendiri.

Stadion di Inggris kini tidak didominasi oleh penduduk setempat. Para fans asal luar Inggris juga berdatangan untuk mendukung klubnya berlaga. Di pelataran Stadion Upton Park, indopos.co.id  bertemu dengan pendukung The Hammes asal Austria dan Kroasia, Simons Clemens dan Dragan Duran.

Mereka berkunjung ke London hanya untuk mensupport West Ham United. ”Kami datang hanya untuk West Ham United,’’ ujar Clemens dan Dragan. Di saat bersamaan, koran ini juga bersua dengan puluhan pemain junior Malaysia yang tidak ketinggalan menyaksikan serunya duel West Ham United kontra Swansea.

Para pemain muda asal Negeri Jiran ini tengah menjalani pemusatan latihan selama 3 bulan bersama akademi West Ham United. ’’Ini bentuk kerjasama antara Pemerintah Malaysia dengan West Ham United. Kami tahu kalau West Ham memiliki akademi sepakbola untuk usia muda yang sangat bagus.

Frank Lampard, Rio Ferdinand, Joe Cole hingga Michael Carrick berasal dari akademi West Ham,’’ ucap salah satu pelatih tim muda Malaysia kepada indopos.co.id . Objek wisata seperti Big Ben,London Eye, Abbey Road, Gedung Parlemen, hingga istana Buckingham tak lagi menjadi lokasi prioritas untuk dikunjungi.

Stadion-stadion di Inggris kini menjadi venue wisata menarik bagi para pelancong sepakbola. Atmosfer di stadion Upton Park juga sungguh luar biasa dan salah satu yang terbaik di antara stadionstadionnya. Menariknya lagi, stadionstadion di Premier League kini bebas asap rokok.

Ya, di dalam stadion Upton Park dilarang merokok. Baik di tribun penonton maupun di ruang makanan, semuanya non-smoking area! Ini kebijakan yang selaras dengan moto olahraga. Bagi warga Inggris, sepakbola sudah menjadi semacam menu wajib yang harus dikonsumsi setiap pekannya.

Akhir pekan adalah waktunya sepakbola, bukan waktu bersama keluarga. Setiap pekan, biaya yang harus dikeluarkan untuk menikmati tontonan sepakbola di stadion per orang paling sedikit GBP 100 atau Rp 2 juta (GBP 1 = Rp 20 ribu). Biaya tersebut baru sebatas tiket pertandingan, jajan, dan transportasi.

Kelasnya pun tergolong rendah. Asal tahu saja, tiket pertandingan West Ham United v Swansea dibanderol mulai harga GBP 43 (Rp 860 ribu) untuk kategori 3 hingga GBP 65 (Rp 1,3 juta) untuk kategori 1 di tribun barat. Harga tiket VIP dan VVIP untuk pertandingan kandang West Ham bisa mencapai lebih dari GBP 200.

”Kalau sendirian saya bisa habis sekitar 100 sampai 150, tergantung suasana. Tapi kalau saya membawa cucu saya nonton, maka pengeluarannya bisa bertambah banyak. Anak-anak pasti ingin dibelikan pernakpernik sepakbola,’’ ucap Jenny. (ahmad reza khomaini)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebakaran Dua Tahun Lalu Bikin Penasaran Tamu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler