Sepanjang 2020, Pertamina Meningkatkan Kinerja untuk Ketahanan, Kemandirian, dan Kedaulatan Energi Nasional

Senin, 14 Juni 2021 – 23:23 WIB
PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja operasional perusahaan dari hulu sampai hilir. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja operasional perusahaan dari hulu sampai hilir.

Pjs Senior VP Corporate Communication & Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman mengatakan hal itu dilakukan agar perseroan tetap mampu melayani kebutuhan energi serta menjaga ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional di masa yang akan datang.

BACA JUGA: Sepanjang 2020 Pertamina Cetak Laba Bersih Rp 15 Triliun

Dia mengatakan pada sektor hulu, hingga akhir 2020, Pertamina telah memproduksi minyak dan gas (migas) secara total sebesar 862,7 MBOEPD.

"Masing-masing produksi minyak mentah 408,4 MBOPD dan produksi gas bumi sebesar 2.634,2 MMSCFD," ujar Fajriyah usai RUPS yang digelar, Senin (14/6).

BACA JUGA: Kontribusi Pertamina Pada Negara Capai Rp 126,7 Triliun

Fajriyah membeberkan pertamina juga aktif mencari sumber cadangan migas baru melalui kegiatan pengeboran sumur eksplorasi.

"Agar di masa depan ketahanan energi nasional semakin kuat," katanya.

BACA JUGA: Kilang Minyak Pertamina Kembali Terbakar, Begini Reaksi Abdul Hakim Bafagih

Menurutnya, pada 2020 anak usaha hulu Pertamina mampu merealisasikan pemboran eksplorasi sembilan sumur dan berhasil melakukan Survei Seismik Laut Regional 2D di wilayah terbuka sepanjang 32.215 kilometer serta Survey Seismik 3D seluas 755 kilometer persegi.

Sehingga, kata Fajriyah, Pertamina dapat menambah cadangan migas proven (P1) sebesar 212,5 MMBOE dan realisasi temuan contigent resource (2C) sebesar 287 MMBOE.

“Upaya ini merupakan bukti komitmen Pertamina untuk terus melakukan kegiatan eksplorasi ketika perusahaan migas lainnya justru menunda kegiatan eksplorasi akibat turunnya harga minyak dunia,” ujarnya.

Fajriyah memerinci upaya memperkuat ketahanan dan kedaulatan energi juga dilakukan dengan mengembangkan sumber energi domestik.

Melalui program Biodiesel plus 30 persen (B30), pada 2020 Pertamina telah menyerap 7,14 juta Kiloliter (KL) FAME.

"Untuk mengantisipasi transisi energi, Pertamina berhasil memproduksi listrik sebesar 4.637 GWh," katanya.

Dia menyatakan produksi itu terdiri dari produksi panas bumi Pertamina tercatat sebesar 4.618 GWh dan 19 Gwh yang berasal dari pembangkit listrik tenaga surya di kawasan Badak NGL, pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) di Sei Mangkei, Kwala Sawit dan Pagar Merbau.'

Sebagai BUMN, Pertamina juga terus mendukung upaya pemerintah memperkuat neraca perdagangan dengan mengurangi impor migas.

Pada 2020, Pertamina mencatat volume impor minyak mentah sebesar 76,7 juta barel atau turun 12 persen dibanding 2019.

Volume impor produk juga turun 19 persen menjadi 98,2 juta barel pada 2020.

"Pertamina pun tetap konsisten mandiri atau tidak melakukan impor BBM jenis solar dan avtur sejak pertengahan 2019," ujar Fajriyah.

Capaian operasional Pertamina pada 2020 juga terlihat pada upaya menjaga ketahanan energi nasional dengan menjalankan peran untuk menyokong pasokan dan pembangunan infrastruktur energi di tengah tantangan berat pandemi Covid 19.

Fajriyah menambahkan untuk menjamin akses terhadap energi Pertamina membangun dan mengembangkan berbagai jaringan dan infrastruktur di sektor hilir, termasuk untuk distribusi BBM, LPG, Gas maupun LNG.

"Pembangunan infrastrukrur ini juga penting untuk meningkatkan kinerja operasional dan pelayanan di sektor hilir," katanya.

Tahun 2020, lanjut Fajriyah, Pertamina mencatat penjualan konsolidasian perusahaan yang terdiri dari BBM, Avtur, LPG, dan Petrokimia sebesar 82,81 juta KL.

Dia menyebutkan untuk BBM PSO (Minyak Tanah, Solar & Biosolar) serta premium, realisasi penjualan 2020 sebesar 22,87 juta KL, sedangkan untuk BBM Non PSO dan Produk Non BBM, pada 2020 tercatat penjualan sebesar 47,21 juta KL.

Lebih lanjut, untuk penyaluran volume LPG PSO, pada 2020 sebesar 7,16 juta MT. Realisasi niaga gas pada 2020 sebesar 303.078,3 BBTU sedangkan realisasi transportasi gas pada 2020 sebesar 459.512,0 MMSCF.

“Untuk meningkatkan pelayanan dan mencapai kemandirian energi di masa depan, Pertamina tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur hilir dan empat RDMP dan satu GRR yang terintegrasi dengan kilang petrokimia sebagai bisnis masa depan perusahaan,” tegas Fajriyah. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirut Pertamina Pantau Langsung Penanganan Kebakaran di Kilang Cilacap


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Pertamina   energi   migas   BUMN  

Terpopuler