Sepanjang 2023, Nilai Investasi di Kabupaten Bekasi Tembus Rp 61 Triliun Lebih

Kamis, 28 Maret 2024 – 07:45 WIB
Sejumlah pekerja menunggu armada penjemputan di salah satu kawasan industri Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.(ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

jpnn.com - KABUPATEN BEKASI - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencatat nilai investasi di daerah itu sepanjang 2023 menembus Rp 61,21 triliun.

Jumlah itu meningkat signifikan dibandingkan 2022 yang senilai Rp 47,03 triliun.

BACA JUGA: Universitas Terbuka & BWI Berkolaborasi, Investasi Dana Abadi di Sukuk Wakaf

Peningkatan ini menguatkan posisi Kabupaten Bekasi sebagai daerah penyumbang investasi tertinggi di Jawa Barat dengan persentase 29,06 persen.

Kabupaten Bekasi unggul dari Kabupaten Karawang yang tercatat Rp 45,9 triliun atau 21,78 persen, serta Kabupaten Bogor senilai Rp 15,2 triliun atau 7,21 persen.

BACA JUGA: Waspada Investasi Bodong, Kerugian Masyarakat Mencapai Rp 139,67 Triliun

"Dengan kenaikan ini, kami juga mendorong supaya pembangunan daerah turut terdorong dan penyerapan tenaga kerja lokal harus dapat lebih ditingkatkan," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Rabu (27/3).

Dia mengatakan sektor penanaman modal asing masih mendominasi capaian investasi di Kabupaten Bekasi dengan menyumbang Rp 40,46 triliun dari total keseluruhan investasi.

BACA JUGA: 5 Provinsi Ini Diprediksi Bakal jadi Magnet Investor pada 2024

Nilai tersebut berasal dari 9.338 proyek pada periode Januari-Desember 2023.

Realisasi penanaman modal dalam negeri menyumbang Rp 20,75 triliun dari 9.776 proyek.

Secara keseluruhan, ada 19.114 proyek sepanjang 2023 di Kabupaten Bekasi, yang membuat daerah itu sebagai penyumbang rasio terbesar se-Jawa Barat dengan 20,23 persen.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bekasi Suhup mengatakan Jepang menjadi negara penyumbang investasi tertinggi dengan total penanaman modal mencapai Rp 13,16 triliun atau 12,51 persen dari keseluruhan nilai investasi.

"Terbesar kedua dan ketiga berasal dari negara tetangga, Singapura dan Malaysia. Masing-masing berinvestasi sebesar Rp 6,7 triliun atau 10,96 persen dan Rp 5,8 triliun atau 9,54 persen," katanya.

Berdasarkan jenis sektor usaha, investasi tertinggi berasal dari telekomunikasi, gudang, dan transportasi dengan nilai mencapai Rp 10,96 triliun atau 17,92 persen dari keseluruhan nilai investasi di Kabupaten Bekasi.

Sektor penyumbang investasi terbesar kedua berasal dari perumahan, kawasan industri, dan perkantoran yang mencapai Rp 10,37 triliun atau 16,95 persen.

Lalu, sektor industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain dengan investasi sebesar Rp 8,14 triliun atau 13,31 persen.

Sejalan dengan tinggi nilai investasi, penyerapan tenaga kerja pun terbilang tinggi, yakni 46.217 naker.

Mayoritas penyerapan tenaga kerja berasal dari penanaman modal dalam negeri sebanyak 26.850 naker, sedangkan dari penanaman modal asing sebesar 19.367 naker.

"Serapan tenaga kerja itu berasal dari sektor industri logam, mesin, dan elektronika. Sektor ini menyerap 10.359 tenaga kerja, atau menjadi yang tertinggi dengan persentase 22,41 persen," katanya.

Kemudian, sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran yang berhasil menyerap 5.811 tenaga kerja atau 12,57 persen.

Lalu, sektor industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain serta industri makanan sebanyak 4.796 tenaga kerja atau 10,38 persen.

Ketua DPRD Kabupaten Bekasi BN Holik Qodratullah mengapresiasi realisasi investasi di Kabupaten Bekasi.

Menurut dia, capaian itu tidak lepas dari peran seluruh masyarakat yang mampu menjaga situasi kondusif.

Holik turut mengingatkan agar besarnya capaian investasi tersebut dapat turut dirasakan oleh masyarakat lokal, baik dari sisi ekonomi, kesehatan, pendidikan maupun sosial.

"Terutama tenaga kerja, bagaimana masyarakat kita tidak sulit mendapatkan kerja, kan penyerapan tenaga kerjanya tinggi itu. Ini yang terus disampaikan pada pemerintah daerah bagaimana memfasilitasi para tenaga kerja lokal kita. Termasuk menjaga lingkungan sekitar juga," kata dia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler