jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melalui Program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) mengumumkan sepanjang 2023 telah menyalurkan kredit bergulir hingga Rp 141, 9 miliar kepada 5.116 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Dana PUMK disalurkan kepada pelaku UMKM dari berbagai sektor mulai perdagangan, kerajinan tangan, pertanian, home industry, jasa dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Ahok Mundur dari Pertamina, Kaesang: Di TKN Banyak yang Seperti Itu
Selain itu, dana yang disalurkan kepada UMKM di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Penyaluran tertinggi diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp 27,7 miliar, kemudian penyaluran terbanyak selanjutnya adalah Jawa Barat Rp 20,1 miliar, Jawa Timur Rp 16,4 miliar, Sulawesi Selatan Rp 13,8 miliar, Bali Rp 12,1 miliar, DKI Jakarta Rp 7,8 miliar, dan Kalimantan Barat Rp 6,9 miliar.
BACA JUGA: Pertamina Pertahankan Harga BBM, Direktur INDEF Merespons Begini
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan pelaku UMKM merupakan tulang punggung ekonomi masyarakat yang menggerakkan ekonomi nasional.
Pelaku UMKM terbukti tahan banting dalam menghadapi berbagai situasi di Indonesia, seperti krisis moneter hingga wabah Covid-19.
BACA JUGA: Mundur dari Pertamina, Ahok Ingin Menangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta
“Penyaluran ini merupakan komitmen Pertamina mendorong pelaku UMKM terus maju dan berkembang, sehingga bisa berkontribusi dalam membuka lapangan kerja dan pemulihan ekonomi nasional, bahkan sebagian UMKM binaan Pertamina juga mampu berekspansi ke pasar mancanegara,” ujar Fadjar.
Dalam Penyaluran dana PUMK, Pertamina bekerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), TBK., sebagai Bank BUMN yang telah berpengalaman melakukan penyaluran program kredit usaha rakyat, sebagaimana rekomendasi Kementerian BUMN.
“Dana PUMK ini sifatnya kredit lunak, mudah diakses oleh pelaku UMKM, dan sifatnya harus berputar atau revolving sehingga manfaatnya akan semakin banyak dirasakan bagi UMKM,” imbuh Fadjar.
Samson, salah satu penerima manfaat dana UMKM mengungkapkan, bergabung menjadi mitra binaan Pertamina sangat membantu dalam mengembangkan usaha soto betawi yang dimilikinya.
Dia mengaku sudah berdagang lebih dari 1,5 tahun di Stasiun Cikini.
Dia berharap, kelak dapat mempunyai toko sendiri di lokasi yang lebih strategis supaya bisa menarik pelanggan lebih banyak
"Saya bisa mendapatkan pelatihan dan juga bertukar pengalaman dari sesama UMKM yang sudah lebih sukses. Tentu sangat bermanfaat untuk memotivasi saya supaya bisa lebih maju lagi," jelasnya.
Selain pendanaan, Pertamina juga telah menjalankan berbagai program pembinaan yang dilaksanakan secara komprehensif dan terintegrasi mulai dari pembinaan level regional, nasional hingga internasional.
Kegiatan pembinaan UMK yang dijalankan meliputi pameran, pelatihan dan workshop.
Selain itu, ada juga pelatihan e-learning, short course, pendampingan dan coaching, marketplace online, sertifikasi, business matching dan bentuk pembinaan lainnya.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Harga BBM Pertamina Tak Naik, Erick Thohir: Inilah Peran BUMN untuk Masyarakat
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian