JAKARTA - Air minum dalam kemasan ternyata tidak terjamin aman untuk dikonsumsiBerdasar penelitian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), sebelas dari 21 sampel air minum dalam kemasan gelas ternyata mengandung koloni bakteri yang membahayakan kesehatan.
Deputi Keamanan Pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy Sparingga menuturkan, dalam 11 air minum kemasan bermasalah tersebut ditemukan koloni bakteri yang melebihi ketentuan
BACA JUGA: Pecandu Bokep Cenderung Emosional
Sesuai standar nasional Indonesia (SNI), kandungan mikrobiologi untuk air minum itu maksimal 1.000 sampai 100 ribu koloni/mL."Bila melebihi ketentuan, jelas akan mengganggu kesehatan, terutama bagi yang kekebalan tubuhnya rendah (immuno compromize)," katanya di gedung YLKI, Jakarta, Rabu (27/10).
Dalam penelitian YLKI, sembilan produk air minum dalam kemasan memiliki koloni bakteri mendekati ambang batas, sementara dua produk lain di atas ambang batas
YLKI melakukan penelitian pada periode Maret-Mei lalu dengan mengambil sampel sejumlah merek yang beredar, baik yang mereknya terkenal maupun yang jarang terdengar
BACA JUGA: Cegah Kanker Payudara Kembali, Jaringan Sehat Diangkat 2 Mili
Sampel produk-produk air minuman diperoleh dari pasar tradisional, swalayan, dan juga mal-malBerdasar temuan tersebut, YLKI telah mengirimkan surat pemberitahuan pada sebelas perusahaan yang memiliki produk bermasalah
BACA JUGA: Industri Film Porno AS Lumpuh
Hanya sembilan perusahaan yang memberi klarifikasiMenurut Ketua Harian YLKI Sudaryatmo, produsen umumnya menyatakan bakteri yang ditemukan tersebut berkembang setelah masa produksi selesai"Mereka umumnya menyalahkan pada saat proses distribusi dan proses penyimpanan dan penempatan pada saat prosuk tersebut sampaik ke penjualPenjual yang membiarkan terkena matahari pasti bakteri akan berkembang," terangnya.
BPOM mengimbau masyarakat lebih berhati-hati ketika membeli air minum dalam kemasan gelas"Kalau airnya berbau, berwarna keruh, atau ada gumpalan di dasarnya, jangan diminum," tambah Roy(zul/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Hanya Gizi, Asupan Moral pun Perlu
Redaktur : Tim Redaksi