JAKARTA - Melihat potensi ekspor sepatu buatan Indonesia yang cukup tinggi, sejumlah produsen sepatu asal Amerika Serikat (AS) siap menjalin kerja sama dengan sejumlah produsen sepatu nasionalBahkan produsen sepatu asal AS juga berniat memberikan pelatihan untuk membantu aspek teknis pengembangan sepatu yang sesuai dengan kebutuhan negara Paman Sam tersebut.
Rencana itu muncul setelah dibuatnya kesepakatan kerja sama antara Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) dengan Footwear Distributors and Retailers of America (FDRA)
BACA JUGA: Target Bentuk Anak Usaha
’’Kerja sama ini baru terjadi antarasosiasiMahendra mengatakan, pemerintah berjanji akan memfasilitasi kerja sama antarasosiasi ini, sehingga bisa berjalan dengan sukses
BACA JUGA: Pertamina Jaga Ketat Kuota BBM
Rencananya kerja sama di antara kedua asosiasi persepatuan dari dua negara tersebut meliputi empat halPertama, pihak Indonesia akan menawarkan pabriknya sebagai penyalur untuk sepatu asal AS
BACA JUGA: BII Targetkan DKP hingga Rp 72 Triliun
Kedua, Indonesia akan memeroleh kesempatan memasarkan produk sepatunya dengan menggunakan merek Indonesia di negara ASSelama ini nama Indonesia sudah dikenal sebagai penjahit sepatu yang berkualitas.Bentuk kerja sama ketiga, adalah FDRA berjanji untuk memberikan bantuan teknis kepada produsen sepatu nasionalDalam kerja sama ini, pihak AS juga bakal membantu menginventarisasi permintaan sepatu dari konsumen di AS, bahan baku apa yang bisa didatangkan dari AS, dan pengembangan mutuKerja sama terakhir adalah AS berkomitmen mengirimkan ahli-ahli yang bisa membantu pengembangan sepatu di Indonesia.
Ketua Aprisindo Edy Widjanarko mengatakan, produksi sepatu nasional saat ini sudah mendapat perhatian di seluruh duniaHal itu terlihat dari terus meningkatnya pengiriman sepatu untuk tujuan ekspor’’Sebanyak 80 persen penjualan sepatu di AS dilakukan oleh anggota FDRAKami menawarkan untuk menjadi pemasok bagi mereka dan memasukkan merek-merek dalam negeri ke sana supaya kami tidak hanya dikenal sebagai tukang jahit,’’ katanya.
Menurut dia, pengusaha dalam negeri juga akan memanfaatkan peluang kerja sama itu untuk belajar lebih banyak dari FDRA tentang keinginan pasar sepatu AS, baik menyangkut desain maupun bahan baku”Kami akan berusaha memenuhi standar permintaan dari sanaNanti akan ada orang yang dikirim ke sana untuk belajar dan ada orang sana yang dikirim ke sini untuk memberikan pelatihan,” katanya.
Aprisindo mencatat ekspor sepatu selama 2010 meningkat sebesar 27% dibanding 2009Sementara tahun ini Aprisindo menargetkan ekspor sepatu meningkat 30%”Untuk Januari tahun lalu, ekspor meningkat 140% dan per Februari 148%Jadi total ekspor sepatu selama dua bulan tahun lalu itu meningkat 146 persen,” ungkap Edy.
Sementara itu Presiden FDRA Matt Priest mengatakan, pihaknya melihat potensi dan kapasitas Indonesia sebagai pemasok sepatu yang menjanjikan bagi pasar ASDia juga melihat peningkatan ketertarikan pasar Indonesia terhadap merek-merek produk sepatu AS”Kami melihat industri sepatu yang tumbuh dan berkembang baik di sini akan menjadi sumber pasokan yang baik bagi kamiApalagi permintaan pasar di sini juga cenderung tumbuhKarena itu kami ingin membuat kesepakatan kerja sama yang saling menguntungkan,” katanya.
Menurut data FDRA, nilai impor alas kaki Indonesia dari AS meningkat dari USD 446 juta pada 2009 menjadi USD 593 juta pada 2010, dengan tingkat pertumbuhan tertinggi pada jenis sepatu berbahan plastik atau karet serta sandal rumahSementara ekspor alas kaki Indonesia ke AS pada 2010 mencapai 22,6% dari seluruh ekspor alas kaki yang nilainya USD 2,6 miliar.
Pesaing terbesar Indonesia dalam memasok dan mengekspor produk alas kaki ke AS saat ini adalah China dan Vietnam“Tapi kami optimistis, ke depan bisa lebih bersaing dengan China,” pungkas Eddy Widjanarko.(dd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Urus Pasir Bandara Kualanamu, Dephub Kirim Tim Lobi Bupati
Redaktur : Tim Redaksi