jpnn.com - jpnn.com -Salah seorang legenda Persipura, Hengky Rumere (79) meninggal dunia dalam musibah kebakaran di rumahnya di Jalan Pendidikan Kristen Kotaraja Dalam, Kelurahan Vim, Distrik Abepura, Jayapura, Papua, Minggu (19/2) pagi.
Kepergian pria yang biasa dipanggil Heru ini meninggalkan banyak kesan bagi mantan pemain Persipura yang pernah merasakan tangan dingin sang legenda.
BACA JUGA: Rumah Terbakar, sang Legenda Sepak Bola Meninggal Dunia
Di mata para pemain yang pernah dilatih, Heru tidak hanya seorang pelatih tetapi juga guru dan bapak yang sulit dilupakan para pemain.
Sebagai seorang legenda, mantan pemain dan wakil kapten Persipura di era 1970-an ini tidak hanya mengharumkan nama Persipura dan Tim Nasional Indonesia tetapi juga membangun pondasi sepak bola Papua.
BACA JUGA: TC Persipura di Depan Mata, Pugliara Malah Cedera
Hengky Rumere, semasa hidup. Foto: Gamel/Cenderawasih Pos
BACA JUGA: Yoo Jae Hoon, Orang Korea Kesayangan Warga Papua
Setelah pensiun menjadi pemain kemudian memilih berkarier sebagai pelatih, banyak pemain asal Papua yang berhasil ditemukan oleh ayah dari Paulo Rumere yang juga pernah menjadi pemain pilar Persipura.
Dari data yang dihimpun Cenderawasih Pos, Hengky Rumere bersama pelatih asal Jawa Tengah, HB Samsi menjadi pelatih angkatan pertama Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Papua pada tahun 1986.
Kolaborasi Heru dan HB Samsi ini berhasil menemukan pemain-pemain berbakat diantaranya Rony Wabia, Chris Leo Yarangga dan Aples Tecuari. Mutiara Hitam yang ditemukan Hengky Rumere ini kemudian dilatih bermain bola dengan yang mengandalkan kecepatan serta teknik individu para pemain yang didasari oleh gaya samba milik Tim Nasional Brasil.
Hasil didikan Hengky Rumere di PPLP ini dipanggil memperkuat Tim sepak bola Irian Jaya (sekarang Papua) pada PON XIII Tahun 1993 di Jakarta. Tim PON XIII yang didominasi pemain PPLP ini berhasil membawa pulang medali emas setelah membantai Aceh dengan skor 6-3.
Saat melatih tim PON Papua tahun 2012 di Provinsi Riau, Heru memang belum berhasil mempersembahkan medali bagi kontingen Papua setelah kalah dari Kalimantan Timur di babak semifinal dan dari Jawa Tengah di perebutan medali perunggu.
Namun hasil polesan Heru di PON Riau ini menghasilkan pemain-pemain berbakat yang hingga saat ini masih berkecimpung di Persipura maupun di tim ISL lainnya. Pemain tersebut diantaranya Nelson Alom, Ronny Beroperay dan Yohanis Nabar.
Salah satu mantan pemain Persipura, Kamasan Jacob Komboy atau yang lebih dikenal dengan panggilan Jack Komboy merupakan salah satu pemain hasil didikan sang legenda.
Jack Kamboy yang saat ini terjun ke dunia politik dan menjadi anggota DPR Papua mengaku sangat terpukul saat mendegar kabar kepergian almarhum.
Bagi Jack Komboy, Hengky Rumere merupakan sosok pelatih yang tidak tergantikan. Sebab berkat sentuhan tangan sang legenda, Jack Komboy mengaku bisa bermain di Persipura dan punya nama besar di dunia sepak bola di Indonesia.
“Dia adalah bapak, guru dan orang tua saya. Dia banyak membantu dalam meningkatkan karier sepak bola saya selama di Persipura. Saat masih aktif bermain, saya selalu bertemu untuk berkonsultasi,” kata Jack Komboy saat dihubungi Cenderawasih Pos, Minggu (19/2).
Jack Komboy juga mengakui kalau sang legenda merupakan salah satu tokoh yang membangun pondasi sepak bola di Papua. Sebab banyak pemain Papua yang berhasil didik almarhum hingga menjadi pemain hebat di Indonesia.
Hengky Rumere menurut Jack Komboy mempunyai mimpi yang sama dengan dirinya yaitu membangun sekolah sepak bola di Papua agar anak-anak Papua bisa mengembangkan bakatnya. Untuk itu, ia bersama sang legenda mendirikan Sekolah Sepak Bola (SSB) Heins Cigombong dan Hengky Rumere merupakan kepala SSB Heins.
“Kami akan melanjutkan mimpi besar almarhum untuk membesarkan SSB Heins agar bisa menghasilkan pemain yang hebat untuk Persipura dan sepak bola Indonesia,” tutup Jack Komboy.
Rasa kehilangan yang mendalam juga dialami mantan striker Persipura Chris Leo Yarangga. Bagi Chris Yarangga, almarhum merupakan pelatih yang tegas dan seorang bapak yang baik bagi para pemain yang dilatihnya termasuk dirinya.
“Saya dibesarkan oleh almarhum sehingga bisa menjadi pemain profesional. Almarhum adalah sosok yang memang tak tergantikan bagi semua pemain Papua yang memang sudah merasakan kebaikannya,” ucap Chris Yarangga saat dihubungi Cenderawasih Pos, kemarin.
Chris Yarangga mengaku sudah merasakan tangan dingin sang legenda saat masih di Diklat PPLP. Hengky Rumere diakuinya berhasil mendidiknya menjadi pemain yang bagus sehingga bisa menjadi salah satu skuad Mutiara Hitam julukan Persipura Jayapura.
“Sebagai anak didiknya saya merasa terpukul dengan kepergiannya. Tetapi mungkin ini adalah jalan yang diberikan oleh Tuhan. Saya berharap keluarga bisa sabar dan tabah menghadapi cobaan ini,” pungkasnya. (ans/nat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada 2 Orang Meninggal yang Punya Hubungan Perkara Ahok
Redaktur & Reporter : Adek