Seperti Ini Omongan Saksi Ahli Kecelakaan Maut Lamborghini

Minggu, 06 Desember 2015 – 06:36 WIB
Wiyang, tersangka tabrakan Lamborghini, telah dipindah dari Rumah Sakit Bhayangkara kamar teratai 9 menuju ke Polrestabes, Sabtu (5/12). Foto: Ghofuur Eka/ Jawapos

jpnn.com - SURABAYA – Polisi masih terus melakukan pennyelidikan untuk mencari penyebab kecelakaan maut Lamborghini LP 570-4 yang menabrak lapak STMJ.

Saksi ahli sudah memeriksa mobil Lamborghini LP 570-4 yang dikendariai Wiyang Lautner. Dua orang perwakilan dari Lamborghini  PT Artha Auto melakukan pemeriksaan tak sampai sepuluh menit. Namun diskusi yang mereka lakukan saat mengecek kerusakan berbeda dengan hasil yang disampaikan polisi.

BACA JUGA: Pengemudi Lamborghini Maut Akhirnya Dijebloskan ke Sel Tahanan

Dari catatan Jawa Pos, mereka mulai mendekati mobil sport itu sekitar pukul 16.10. Keduanya didampingi empat orang berpakaian Labfor Polda Jatim. Sejurus kemudian, seorang saksi ahli yang mencangklong tas ransel warna hitam langsung jongkok memeriksa ban belakang sebelah kanan.

Saksi ahli dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) sebelumnya memang mengatakan bila ban belakang yang menabrak median jalan menyebabkan mobil kehilangan kendali.

BACA JUGA: Warga di Lampung Geger Gara-gara Bunga

Saksi ahli Lamborghini itu juga fokus terhadap hal tersebut. Dia juga mendekatkan kamera gadgetnya untuk mengambil gambar ban belakang sebelah kanan yang tromol remnya terlihat patah.

Sementara seorang kawannya yang mengenakan baju abu-abu terlihat lebih sibuk. Dia mengelilingi mobil itu sebanyak dua kali. Lalu sempat berhenti lalu mengintip keadaan kabin mobil dari jendela. Dia mengecek air bag yang berfungsi pasca tabrakan.

BACA JUGA: Mayat Anggota TNI Ditemukan di Kamar Kos

Setelah itu dia bergabung dengan temannya yang terus berdiskusi dengan Tim Labfor di dekat ban kanan belakang. Dari diskusi yang sempat terdengar, diketahui bila penyebab utama mobil selip ke kiru itu memang berasal dari ban kanan belakang.

”Ini hancur semua komponen yang ada di roda. Semua jatuh ke bawah. Itu yang kemudian membuat sistem mobil rusak,” tutur saksi ahli kepada Tim Labfor Polda Jatim saat berbincang-bincang.

Dia menjelaskan bila kerusakan tersebut bermula dari adanya benturan di bagian belakang sebelah kanan. Hal tersebut mengakibatkan tromol cakram pada roda terlepas. Seharusnya posisi benda itu berada di tengah.

Ketika benda tersebut terlepas, Electronic Break Distance (EDB) tidak berfungsi. ”Roda ini justru berputar kencang, bukan macet. Akibat perputaran itu, bagian yang retak karena benturan akhirnya lepas,” imbuhnya.

”Ini nggak mungkin kalau jalannya 70-80 km/jam,” timpal saksi ahli lainnya. Setelah itu, praktis keduanya hanya mengambil beberapa sample foto lagi kemudian kembali ke ruangan penyidik di lantai dua untuk menganalisis hasilnya. Mereka hanya butuh waktu sembilan menit atau tepatnya 16.19 untuk mengakhiri pengamatan. Keduanya juga enggan bicara kepada awak media.

Polisi memang sepertinya berhati-hati untuk berstatement. Semua pernyataan yang keluar ke media diatur sedemikian rupa. ”Memang harus satu pintu. Lewat saya atau Kasatlantas,” tegas Kassubaghumas Polrestabes Surabaya AKP Lily Djafar.

Anehnya, sekitar empat jam setelah pemeriksaan saksi ahli tersebut polisi menyampaikan hasil yang jauh berbeda. Sesuai dengan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) yang disimpulkan adalah kondisi jalan yang bergelombang. Dua permukaan jalan itu kondisinya juga berbeda, satu sisi basah, satu lagi kering.

Hal tersebut bisa membahayakan karena ban cenderung akan selip. ”Karena jalan seperti itu jadi roda mobilnya naik terus terbentur median jalan,” imbuh Lily.

Mantan Kassubaghumas Polres Pelabuhan Tanjung Perak itu menambahkan, dari hasil pemeriksaan itu Wiyang juga dinilai cukup layak untuk mengemudikan Lamborghini.

Sementara soal kecepatan, saksi ahli mengamati pergerakan mobil mewah itu dari CCTV. ”Lebih kurang 70-80 km/jam jika melihat hasil kerusakan pada gigi ke-tiga dan ke-empat,” papar Lily merujuk pada BAP tersebut.              

I Komang Fery, Kanit Roda 4 IMI Jatim yang juga menjadi saksi ahli kasus ini mengatakan jika sebenarnya mudah untuk mencari kecepatan Lamborghini. Tidak perlu analisa yang rumit, kecepatan itu bisa diketahui lewat chips yang ada di mobil. ” Hanya saya tidak tahu letaknya. Yang tahu ya cuma dari produsennya sendiri,” katanya.

Chips itu merekam semua hal yang berkaitan dengan sistem kendaraan. Mulai dari kecepatan, rem, hingga air bag. (did)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Panglima GAM: Perjuangan Belum Selesai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler