Seperti ini Peran Besar Waskita Karya dalam Meningkatkan Konektivitas Indonesia

Kamis, 13 Agustus 2020 – 20:18 WIB
Salah satu proyek yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Waskita). Foto dok Waskita

jpnn.com, JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk menjelma menjadi kontraktor spesialis pengembangan infrastruktur konektivitas dalam beberapa tahun terakhir.

Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono mengungkapkan perseroan yang dipimpinnya telah mendapat kepercayaan untuk membangun lebih dari 1.300 KM Jalan Tol.

BACA JUGA: Intip Kemewahan Arena Aquatic PON XX di Papua, Karya Waskita yang Berstandar Olimpiade

“Dimulai dengan akuisisi Tol Pejagan – Pemalang dan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu pada 2014, Waskita hingga kini terus berperan aktif dalam peningkatan konektivitas jalan tol nasional,” jelas Destiawan.

“Baik sebagai investor atau kontraktor, Waskita telah dipercaya untuk menyelesaikan sekitar 1.300 KM jalan tol di seluruh Indonesia,” imbuhnya.

BACA JUGA: Waskita Karya Kantongi Peringkat BBB+ dari Pefindo

Waskita melalui anak usahanya yaitu PT Waskita Toll Road (WTR) sejak pada 2014 sampai dengan 2019 telah melakukan investasi pada 18 ruas jalan tol dengan panjang ruas kurang lebih 1.013 km dengan nilai investasi lebih dari Rp150 Triliun.

Ruas-ruas tol tersebut berada di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Di akhir 2019 terdapat 6 ruas yang telah beroperasi penuh seperti Kanci – Pejagan, Pejagan – Pemalang, Pemalang – Batang, dan Batang – Semarang yang merupakan bagian dari jaringan tol Trans Jawa.

BACA JUGA: Waskita Beton Precast Tandatangani 2 Nota Kesepahaman dengan Yodya Karya

Selain itu terdapat empat ruas tol yang telah beroperasi secara parsial diantaranya Bekasi – Cawang – Kampung Melayu, ruas Depok – Antasari, dan Bogor – Ciawi – Sukabumi.

WTR juga tengah menyelesaikan beberapa ruas yang berlokasi di wilayah Jabodetabek, seperti 3 ruas yang termasuk bagian dari Jakarta Outer Ring Road II (JORR II) yaitu ruas Cimanggis – Cibitung, Cibitung – Tanjung Priok, dan Cinere – Serpong. 

Di Pulau Sumatera, WTR memegang konsesi untuk 3 ruas tol yaitu ruas Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi yang kini telah beroperasi penuh, ruas Kayu Agung – Palembang – Betung, dan ruas Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat.

“Tujuan kami dalam berinvestasi di sektor jalan tol bukan hanya tentang bisnis, melainkan juga didorong semangat untuk berkontribusi terdapat penguatan ekonomi Indonesia melalui peningkatan konektivitas antar daerah,” tutur Destiawan.

Untuk mendukung ekspansi bisnis dan percepatan pembangunan infrastruktur, Waskita Karya aktif mengundang investor lokal maupun asing untuk dapat berpartisipasi dalam pengembangan jalan tol.

“Tahun lalu kami telah berhasil mendapatkan investor strategis untuk 2 konsesi jalan tol yaitu Solo – Ngawi dan Ngawi – Kertosono dengan nilai transaksi mencapai hampir Rp2,5 Triliun,” terang Destiawan.

Selain berperan sebagai investor jalan tol, Waskita juga dipercaya menyelesaikan ruas-ruas tol sebagai kontraktor ruas Jakarta – Cikampek II Elevated yang merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia, ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung yang membentang sepanjang 185 KM dari Propinsi Lampung hingga Sumatera Selatan, ruas Jakarta – Cikampek Selatan paket III, ruas Salatiga – Kartasura, dan ruas Kunciran - Parigi.

Di pulau Kalimantan dan Sulawesi Waskita juga dipercaya untuk menjadi salah satu kontraktor pelaksana pembangunan ruas Balikpapan – Samarinda dan ruas Manado – Bitung.

Selain terlibat aktif dalam pembangunan jalan tol, Waskita juga memegang peran penting dalam pembangunan infrastruktur lain seperti Light Rail Transit (LRT), Bandara, dan Pelabuhan.

Pada 2015, Waskita mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah untuk melaksanakan penugasan pembangunan LRT Sumatera Selatan yang berlokasi di Palembang.

LRT sepanjang 23 KM yang dibangun untuk mendukung pelaksanaan Asian Games 2018 tersebut telah beroperasi dan merupakan LRT pertama yang ada di Indonesia.

Destiawan optimistis ke depan Waskita Karya akan berkontribusi lebih banyak dalam pembangunan infrastruktur konektivitas, mengingat target pemerintah masih cukup banyak yang harus diselesaikan.

“Kami memiliki pengalaman dan skala ekonomi yang besar untuk dapat mendukung pencapaian target-target pemerintah untuk memajukan infrastruktur Indonesia,” tandas Destiawan.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler