Seperti Ini Sosok Penghina Ibu Negara Iriana Jokowi

Rabu, 13 September 2017 – 07:29 WIB
Pelaku penghina Ibu Negara Iriana Jokowi Dodo tiba di Polres Tabes Bandung, Jalan Jawa, Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/9). Foto: AHMAD TAUFIK HIDAYAT/JOB FOTO RADAR BANDUNG

jpnn.com, PALEMBANG - Polisi menangkap terduga penghina ibu negara Iriana Jokowi berinisial DI, 21, Senin malam (11/9) di Palembang, Sumsel.

Tersangka DI diduga menggunakan akun instagram @warga_biasa untuk menghina ibu negara dengan memosting gambar Iriana Jokowi dengan caption tulisan ”Ibu ini seperti pelacur pakai jilbab hanya untuk menutup aib”.

BACA JUGA: Ivan Ditangkap, tuh Wajahnya saat Diinterogasi Pak Kapolsek

DI merupakan warga Jl Jepang Km 11 Nomor 1088 RT 11 Kecamatan Alang-Alang Lebar (AAL) Kota Palembang ditangkap jajaran Polda Jawa Barat, pada Senin (11/9) malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Postingan gambar Iriana mendapat 497 like, sementara akun kratos13.zeus pun mengomentari, "Takut lu tong, pake gonta-ganti nama."

BACA JUGA: Pengakuan Pembuang Bayi di Parit Depan Pagar Kampus

Sekitar pukul 13.00 WIB kemarin (12/9), Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) melakukan penelusuran akun tersebut, namun ternyata sudah dihapus.

Sumatera Ekspres lalu menemui Ketua RT 11 Anas Effendi di Jl Jepang, namun dia tak mengetahui ihwal penangkapan DI.

BACA JUGA: Ditangkap Polisi, Berdalih Cari Duit untuk Bayar SPP Anak

"Saya tak tahu kejadian Senin malam,” ujarnya. Dia katakana, kepolisian juga tidak ada berkoordinasi dengannya saat melakukan penangkapan.

Menurutnya, DI merupakan anak bungsu dari empat bersaudara pasangan Jur (65) dan Yus (50).

Jur merupakan pensiunan dari PT Semen Baturaja. Sementara, Yus tercatat masih aktif berdinas di PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Dalam kesehariannya, DI merupakan anak yang rajin beribadah, bahkan tak jarang menjadi muadzin di masjid di lingkungan tempat tinggalnya.

Dengan kejadian itu, Anas pun mengaku terkejut. Pasalnya, DI berasal dari keluarga yang baik-baik dan tak banyak ulah.

Bahkan orang tuanya, Jur, dianggap sebagai tokoh masyarakat di lingkungan sekitar dan pernah menjadi ketua masjid.

Dari rumah ketua RT, Sumatera Ekspres mendatangi rumah DI bersama Anas. Sang Ketua RT lalu mengedor pintu pagar rumah namun tidak ada jawaban.

Karena itu Ketua RT pun masuk ke teras rumah DI yang pintu pagarnya memang tidak dikunci sambil mengucapkan salam.

Namun tidak ada jawaban apapun, rumah itu ternyata sudah kosong dan tidak ada orangnya lagi.

Pengakuan tetangga DI, Linda (40), Senin malam memang ada penangkapan DI oleh polisi.

"Warga di sini tidak banyak yang tahu, cuma tetangga-tetangga dekat saja karena sudah malam," ungkapnya.

Awalnya dia pikir keramaian itu seperti umumnya orang-orang biasa saja, ternyata semua laki-laki yang dilihatnya di jalan komplek perumahan itu polisi.

Selama ini DI dikenal pendiam, namun pandai bergaul dengan warga sekitar. Dia mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di Palembang.

Kasubdit 2 Ditreskrimsus Polda Sumsel, AKBP Yace Martin membenarkan ada penengkapan terhadap DI di kediammnya, Senin malam.

Tapi di sini Polda Sumsel hanya memback-up Polrestabes Bandung dalam penangkapan tersebut. “Kebetulan pelaku ada di wilayah hukum Sumsel, jadi kita backup,” ujarnya.

Menurutnya, untuk kronologi penangkapan atau pun proses selanjutnya itu semuanya urusan Polretabes Bandung. “Tersangka ditangkap karena telah melakukan ujaran kebencian di IG,” ujarnya.

Dikatakan Yace, dengan adanya kejadian ini pihaknya mengimbau agar lebih bijak dalam bermedsos. Gunakanlah medsos sesuai peruntukannya untuk menjalin silaturahmi dan komunikasi.

“Jangan menyalahgunakan dengan memposting atau mengupload berita atau gambar maupun status yang berisikan penghinaan, pornografi dan sara,” tuturnya. (wly/nni/uni/fad)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cari Uang Kuliah dengan Cara Haram, Kini Meringkuk di Tahanan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler